Reski, Fhadil Jabul (2022) Rekonstruksi Simbol Kelong Pabbitte Passapu: Tinjauan Semiotika Riffaterre = Reconstruction of the Pabbitte Passapu Kelong Symbol: A Review of Riffaterre Semiotics. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
F021171005_skripsi_02-01-2023 cover1.png
Download (82kB) | Preview
F021171005_skripsi_02-01-2023 1-2.pdf
Download (1MB)
F021171005_skripsi_02-01-2023 dp.pdf
Download (280kB)
F021171005_skripsi_02-01-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 8 November 2025.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK
Fhadil Jabul Reski. 2022. Rekonstruksi Simbol Kelong Pabbitte Passapu “Tinjauan Semiotika Riffaterre” (dibimbing oleh Andi Akhmar dan Dafirah)
Penelitian ini bertujuan mengungkapkan rekonstruksi teks dan relevansi ayam dalam kehidupan masyarakat adat Kajang di desa Tana Toa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu penelitian lapangan (observasi, wawancara, dokumentasi berupa rekaman dan catatan) dan studi pustaka. Analisis data dalam penelitian ini diawali dengan deskripsi peristiwa pabbitte passapu, pembacaan heuristik dan hermeneutik, ketidaklangsungan ekspresi, matriks, model, varian, dan hipogram . Teori yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah semiotika Riffaterre.
Hasil penelitian dalam kelong pabbitte passapu mengungkapkan risalah kehidupan bagi masyarakat adat Kajang Tana Toa, makna yang terkandung dalam kelong pabbitte passapu tersebut menunjukkan kuatnya hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam dalam tradisi masyarakat adat Kajang. Makna yang terkandung dalam simbolisasi ayam dengan menggunakan analisis semiotika Riffaterre mendapatkan dua tingkatan simbol manusia, yakni tingkatan etis dan religius. Teks kelong pabbitte passapu memiliki hubungan dua arah, horizontal dan vertikal. Horizontal lebih ke arah harmonisasi baik manusia dengan alam sekitarnya, sedangkan vertikal berhubungan dengan Turiek Akrana (transdental). Pabbitte passapu hadir sebagai kontemplasi bagi masyarakat adat Kajang atas kekerasan dan kekejaman sabung ayam di zaman dahulu, menimbulkan banyak pertikaian antara sesamanya. Warna merah merupakan warna yang pantang (kasipali) dalam pasang orang Kajang. Merah identik dengan darah yang mengalir dalam diri manusia dan masyarakat adat Kajang sangat pantang meneteskan darah sesamanya.
Keywords : Simbolisasi Ayam, Semiotika, Kelong Pabbitte Passapu
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Simbolisasi Ayam, Semiotika, Kelong Pabbitte Passapu |
Subjects: | P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Bugis-Makassar |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 19 Feb 2024 07:18 |
Last Modified: | 19 Feb 2024 07:18 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/30181 |