Sukandi, Sukandi (2023) TOLERANSI PANAS DAN PROFIL HEMATOLOGIS SAPI BALI BERTANDUK DAN TIDAK BERTANDUK = Heat Tolerance and Hematological Profiles of Horned and Polled Bali Cattle. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
I012211005_tesis_11-08-2023 cover1.png
Download (52kB) | Preview
I012211005_tesis_11-08-2023 1-2.pdf
Download (647kB)
I012211005_tesis_11-08-2023 dp.pdf
Download (1MB)
I012211005_tesis_11-08-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2025.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Sapi Bali adalah sapi lokal yang dimiliki Indonesia yang berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan daging di Indonesia yang masih kurang. Dalam pengembangannya, ditemukan sapi Bali yang bertanduk dan tidak bertanduk (polled). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan toleransi panas dan profil hematologis sapi Bali bertanduk dan polled. Penelitian ini menggunakan 8 ekor sapi Bali jantan (4 ekor bertanduk dan 4 ekor polled) umur 2,5-4,5 tahun dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2x2 dengan 4 ekor sebagai ulangan. Faktor pertama adalah jenis ternak Sapi Bali (Bertanduk dan polled) dan faktor kedua adalah periode pengukuran (pagi hari pukul 06:00-07:00 dan siang hari pukul 12:30-14:00). Parameter yang diamati adalah fisiologis tubuh (suhu rektal, suhu permukaan kulit, frekuensi napas, denyut nadi, dan panting score), profil hematologis (jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, nilai hematokrit, indeks eritrosit (MCV, MCH dan MCHC) dan jumlah leukosit). Parameter indeks toleransi panas (Iberia Heat Tolerance Coefficient/IHTC dan Benezra’s Coefficient of Adaptability/BCA) diuji menggunakan uji banding T-test Independent Sample. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sapi Bali bertanduk dan polled berbeda nyata (P<0,05) pada suhu rektal, jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, nilai hematokrit, MCH dan MCHC namun tidak berbeda nyata (P>0,05) pada suhu permukaan kulit, laju pernapasan, denyut nadi, panting score, dan jumlah leukosit. Periode pengukuran (pagi dan sore) menunjukkan perbedaan yang signifikan (P<0,05) pada suhu rektal, suhu permukaan kulit, laju respirasi, denyut nadi, panting score, jumlah eritrosit, dan kadar hemoglobin, namun tidak berbeda signifikan (P>0,05) pada nilai hematokrit, MCV dan jumlah leukosit. Nilai IHTC sapi Bali bertanduk lebih tinggi dibandingkan dengan sapi Bali polled, sedangkan nilai BC sapi Bali bertanduk lebih rendah dibandingkan dengan sapi Bali polled. Dapat disimpulkan bahwa, dibandingkan dengan sapi Bali bertanduk, sapi Bali polled menunjukkan peningkatan yang lebih tinggi pada suhu rektal, suhu permukaan kulit, dan laju pernafasan yang disebabkan oleh ketiadaan tanduk. Profil hematologis yang lebih tinggi mendukung proses metabolisme yang lebih tinggi.
Kata Kunci : Fisiologis, Hematologis, Sapi Bali Polled, Stres Panas, Toleransi Panas
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Heat Stress, Heat Tolerance, Hematological, Physiological, Polled Bali Cattle |
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Peternakan > Ilmu dan Teknologi Peternakan |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 13 Mar 2024 03:22 |
Last Modified: | 13 Mar 2024 03:22 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/30160 |