Pengaruh Perbedaan Dosis Beauveria bassiana dan Interval Waktu Aplikasi Terhadap Pengendalian Spodoptera exigua Pada Tanaman Bawang Daun Mandar (Allium fistulosum L.) = The Effect of Different Doses of Beauveria bassiana and Application Time Intervals on the Control of Spodoptera exigua in Mandar Spring Onion (Allium fistulosum L.).


Dinata, Febby Virginia Tunggal (2023) Pengaruh Perbedaan Dosis Beauveria bassiana dan Interval Waktu Aplikasi Terhadap Pengendalian Spodoptera exigua Pada Tanaman Bawang Daun Mandar (Allium fistulosum L.) = The Effect of Different Doses of Beauveria bassiana and Application Time Intervals on the Control of Spodoptera exigua in Mandar Spring Onion (Allium fistulosum L.). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
G011191063_skripsi_09-08-2023 caver1.jpg

Download (226kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
G011191063_skripsi_09-08-2023 bab 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
G011191063_skripsi_09-08-2023 dp.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
G011191063_skripsi_09-08-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 7 November 2025.

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

Bawang daun mandar merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura penting bagi masyarakat Indonesia. Produksi bawang daun mandar dari tahun 2019 sampai 2021 mengalami fruktuasi. Salah satu faktor penyebab rendahnya produksi bawang daun mandar disebabkan adanya serangan hama ulat grayak yang dapat merusak tanaman. Oleh karena itu, untuk mencegah penurunan produksi perlu adanya pengendalian hama ulat grayak tersebut dengan memberikan konsentrasi Beauveria bassiana dan interval waktu aplikasi yang tepat dan terbaik agar produksi bawang daun mandar dapat meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan dosis B. bassiana dan interval waktu aplikasi dalam menekan perkembangan serangga hama ulat grayak (Spodoptera exigua). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Napo Kecamatan Limboro Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat selama tiga bulan. Rancangan percobaan yang digunakan rancangan acak kelompok dua faktor, yang terdiri atas dua faktor yaitu faktor A sebagai konsentrasi B. bassiana dan dan faktor B sebagai interval waktu aplikasi, dimana waktu aplikasi yang digunakan interval 5 hari dan interval 7 hari, sedangkan konsentrasi cendawan B. bassiana yaitu kontrol, 5 g, 7 g, dan 9 g. Pengamatan
terhadap intensitas serangan ulat grayak dilakukan pada umur 14, 21, 28, 35, 42, 49, dan 56 hari setelah tanam. Parameter lain yang diamati yaitu produksi yang diambil secara ubinan panen, produktivitas setelah dikonversi ton/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 9 g/L air dengan interval waktu aplikasi 5 hari cendawan B. bassiana memberikan pengaruh yang terbaik dalam menekan perkembangan serangga hama ulat grayak pada umur 28 hst (16,67%), 35 hst (10,00%), dan 42 hst (13,33%). Aplikasi cendawan entomopatogen B. bassiana juga dapat meningkatkan aspek agronomi tanaman seperti produktivitas panen pertama (5,59 ton/ha) dan produktivitas panen kedua (4,91 ton/ha).

Keywords : ulat grayak, konsentrasi, entomopatogen, intensitas, produktivitas

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: beet armyworm, concentration, entomopathogen, intensity, productivity
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Pertanian > Ilmu Hama dan Peny. Tumbuhan
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 13 Mar 2024 01:20
Last Modified: 13 Mar 2024 01:20
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/30154

Actions (login required)

View Item
View Item