Hubungan Preferensi Makan Dengan Anemia Remaja Putri SMAN 16 Makassar = The Relationship Between Food Preference And Anemia Among Adolescent Girls At SMAN 16 Makassar

Pendahuluan: Faktor yang memiliki peran besar meningkatkan prevalensi anemia
remaja adalah konsumsi pangan. Preferensi makan yang tidak tepat akan memengaruhi konsumsi pangan dimana seiring berjalannya waktu akan membangun kebiasaan makan yang buruk. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan preferensi makan dengan anemia remaja putri di SMAN 16 Makassar. Bahan dan Metode: Penelitian ini dilakukan pada 142 remaja putri di SMAN 16 Makassar. Teknik pengambilan sampel ialah systematic random sampling. Pengambilan data menggunakan Food Preferences Questionnaire (FPQ) dan melakukan pengukuran Hb secara langsung. Analisis menggunakan program SPSS dengan uji Chi-square dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil: Terdapat 14,8% remaja putri di SMAN 16 Makassar mengalami anemia. 57,1% menyukai jenis makanan protein, 50,0% biasa saja terhadap buah dan sayur, 75,4% menyukai jajanan. Hasil analisis untuk hubungan preferensi makan protein dengan kejadian anemia didapatkan nilai p value = 0,345 (p>0,05). Hasil analisis untuk hubungan preferensi makan sayur dan buah dengan kejadian anemia didapatkan nilai p value = 0,825 (p>0,05). Hasil analisis untuk hubungan preferensi makan jajanan dengan kejadian anemia didapatkan nilai p value = 0,651 (p>0,05). Kesimpulan: Sebagian besar sampel memiliki preferensi makan yang tinggi terhadap jenis makanan protein dan jajanan tetapi biasa saja pada jenis makanan buah dan sayur, serta tidak terdapat hubungan yang bermakna antara preferensi makan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMAN 16 Makassar. Perlu adanya edukasi dan sosialisasi mengenai pengetahuan dasar terkait anemia.

Keywords : Preferensi Makan, Anemia, Remaja Putri