Hubungan Pola Konsumsi Makanan dan Kejadian Kurang Energi Kronik Pada Ibu Hamil di Daerah Pesisir Wilayah Kerja Puskesmas Galesong = The Relationship between Food Consumption Patterns and the Incidence of Chronic Energy Deficiency in Pregnant Women in the Coastal Area of ​​the Working Area of ​​the Galesong Health Center

Stevanya Britney “Hubungan Pola Konsumsi Makanan Dan Kejadian Kurang Energi Kronik Pada Ibu Hamil di Daerah Pesisir Wilayah Kerja Puskesmas Galesong”
(xiv + 70 Halaman + 18 Tabel + 9 Gambar + 9 Lampiran)
Ibu hamil memerlukan zat gizi yang lebih banyak dari pada sebelum masa kehamilan karena zat gizi yang dikonsumsi digunakan untuk ibu serta bayi yang dikandung karena bayi mengambil zat-zat gizi dari makanan yang dikonsumsi ibu dan dari simpanan zat gizi yang berada dalam tubuh ibu. Persentase ibu hamil dengan risiko kurang energi kronik pada tahun 2020 penurunan menjadi 13,8%. Namun, persentase KEK masih diatas nilai ambang batas masalah kesehatan yang telah ditetapkan WHO (2010) yaitu <5%. Kurang Energi Kronik (KEK) dapat ditandai dengan ibu yang memiliki ukuran lingkar lengan atas (LiLA) <23,5cm. Ibu hamil yang menderita Kurang Energi Kronik dapat berisiko melahirkan bayi dengan berat bayi lahir rendah dan akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga dapat mengakibatkan anak stunting bahkan, dapat berisiko fatal yakni terjadi kematian pada ibu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola konsumsi makanan dan kejadian Kurang Energi Kronik pada ibu hamil di daerah pesisir wilayah kerja puskesmas galesong.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Galesong pada bulan Mei-Juni 2023 dengan populasi ibu hamil sebanyak 163 orang. Penelitian ini menggunakan teknik exhaustive sampling dan akan dilakukan drop out pada responden apabila tidak sesuai dengan kriteria yang telah ada. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner data umum, food frequency questionary dan recall 2×24 jam dengan hari tidak berurut serta pengukuran LiLA pada ibu hamil. Analisis data menggunakan spss dengan menggunakan uji chi-square dan penyajian data dilakukan dalam bentuk tabel dan narasi.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 25% ibu hamil yang menderita KEK dan 75% ibu hamil tidak KEK. Persentase ini masih diatas nilai ambang batas masalah kesehatan. Dalam penelitian ini didapatkan makanan tersering yang dikonsumsi berupa nasi, tempe, telur, bayam hijau dan pisang. Mayoritas ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Galesong memiliki pola konsumsi mengonsumsi energi kurang (63,3%), protein kurang (39,2%), lemak kurang (55,0%), karbohidrat kurang (82,5%) serta keberagaman pangan yang cukup (55,8%). Dari uji bivariat didapatkan hubungan signifikan antara zat gizi makro (karbohidrat dan lemak) dan kejadian KEK yakni sebesar p = 0,049 dan p = 0,040 serta tidak terdapat hubungan signifikan antara zat gizi makro (protein dan karbohidrat), keberagaman pangan dengan kejadian KEK (p > 0,05).
ix
Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan signifikan antara variabel zat gizi makro (energi dan lemak) dan kejadian KEK pada ibu hamil dan tidak terdapat hubungan signifikan antara variabel zat gizi makro (protein dan karbohidrat), keberagaman pangan dan kejadian KEK pada ibu hamil di daerah pesisir wilayah kerja Puskesmas Galesong. Saran untuk penelitian ini agar dapat melihat pola konsumsi pada ibu dilihat dari variabel ekonomi serta ibu hamil dapat memperhatikan pola konsumsi makannya dalam sehari agar tercukupi.

Kata Kunci : Pola konsumsi, Ibu hamil, KEK, Keberagaman Pangan