Pratiwi, Dian Indri (2023) KONDISI LAMUN KAITANNYA DENGAN PARAMETER OSEANOGRAFI DI PULAU SAMATELLU PEDDA, KECAMATAN LIUKANG TUPABBIRING, KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN, SULAWESI SELATAN = Seagrass Condition in Relation to Oceanographic Parameters in Samatellu Pedda Island, Liukang Tupabbiring District, Pangkajene and Islands Regency, South Sulawesi. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
L011191101_skripsi_11-10-2023 caver1.jpg
Download (258kB) | Preview
L011191101_skripsi_11-10-2023 bab 1-2.pdf
Download (1MB)
L011191101_skripsi_11-10-2023 dp.pdf
Download (909kB)
L011191101_skripsi_11-10-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 13 October 2025.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Padang lamun merupakan ekosistem yang kompleks dan memiliki pengaruh penting terhadap kestabilan ekosistem perairan di wilayah pesisir. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 di Pulau Samatellu Pedda Kecamatan Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Sulawesi Selatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kondisi padang lamun berdasarkan tutupan, kerapatan dan morfometrik lamun serta hubungannya dengan parameter oseanografi. Pengambilan data lamun mennggunakan transek kuadrat berukuran 50 x 50 cm dan transek garis 50 meter. Analisis data mencakup perhitungan nilai kerapatan, tutupan, morfometrik lamun, hubungan antara kondisi lamun dengan parameter oseanografi, dan hubungan morfometrik lamun dengan parameter oseanografi. Dari hasil penelitian ditemukan sebanyak lima jenis lamun di Pulau Samatellu Pedda yaitu Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii, Halodule uninervis, Halophila ovalis, dan Syringodium isoetifolium. Dengan rata-rata kerapatan jenis lamun yang ditemukan yaitu 41.78 – 56.28 tegakan/m2, rata-rata tutupan jenis lamun yang ditemukan yaitu 13.72 – 20.10 %. Kerapatan dan tutupan menunjukkan perbedaan yang nyata antar stasiun (p<0.5). Hasil Regresi Linear Berganda metode Backward menunjukkan bahwa suhu, intensitas cahaya, pH, salinitas, nitrat, fosfat, dan kedalaman mempengaruhi kerapatan lamun, sedangkan suhu, intensitas cahaya, pH, salinitas, nitrat, fosfat, dan kecepatan arus mempengaruhi tutupan lamun. Morfometrik panjang daun, lebar daun, panjang rhizoma, dan panjang akar Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii, Halodule uninervis, Halophila ovalis, dan Syringodium isoetifolium menunjukkan tidak adanya perbedaan nyata antar stasiun (p>0.05). Suhu, intensitas cahaya, pH, nitrat, fosfat, dan kecepatan arus mempengaruhi panjang daun Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii, Halodule uninervis, Halophila ovalis, lebar daun, panjang rhizoma, panjang akar Thalassia hemprichii, , sedangkan suhu, kekeruhan, intensitas cahaya, pH, salinitas, nitrat, fosfat, dan kedalaman mempengaruhi panjang daun Syringodium isoetifolium. Adapun suhu, kekeruhan, intensitas cahaya, pH, nitrat dan fosfat mempengaruhi lebar daun dan panjang akar Cymodocea rotundata. Sedangkan untuk ukuran butir jenis sedimen didapatkan nilai rata-rata ukuran butir yaitu 0.3941 – 0.5109 mm, dimana berdasarkan skala Wentworth diketahui bahwa jenis sedimen yang mendominasi yaitu Medium Sand/Pasir Sedang dan Coarse Sand/Pasir Kasar.
Keywords : Lamun, Kerapatan, Tutupan, Morfometrik, Parameter Oseanografi, Samatellu Pedda.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Seagrass, Density, Cover, Morphometrics, Oceanographic Parameters, Samatellu Pedda. |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Ilmu Kelautan |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 29 Jan 2024 05:36 |
Last Modified: | 29 Jan 2024 05:36 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/29603 |