DINAMIKA POPULASI IKAN TEMBANG (Sardinella gibbosa) DI PERAIRAN KABUPATEN BARRU

Ikan tembang (Sardinella gibbosa) adalah salah satu jenis ikan pelagis kecil, bernilai ekonomis penting serta banyak tertangkap di perairan Kabupaten Barru yang merupakan hasil tangkapan dari alat tangkap bagan. Agar pemanfaatannya dapat berlangsung terus dan kelestariannya dapat terjaga, maka diperlukan eksplorasi yang baik terhadap sumberdaya ikan tembang untuk meminimalkan permasalahan penurunan stok populasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika populasi ikan tembang di Perairan Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan yang meliputi parameter dinamika populasi yaitu struktur ukuran dan kelompok umur, pertumbuhan, mortalitas, laju eksploitasi, dan yield per rekruitmen relatif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sampai Desember tahun 2022. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu pengambilan data langsung dilapangan berupa mengukur panjang sampel ikan tembang. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengukur hasil tangkapan ikan tembang menggunakan metode sampling acak bertingkat. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode Bhattacharya (Sparre et.al.1989), rumus Pauly (1984), Von Bertalanffy (Gulland, 1983), Beverton dan Holt dalam Sparre et.al., (1989) yang diolah menggunakan aplikasi FISAT II dan mirosoft excel. Jumlah sampel ikan tembang yang diukur sebanyak 1357 ekor dengan kisaran panjang total 100 – 190 mm. Ditemukan 3 kelompok umur dengan rata-rata panjang tubuh L1 = 116,4 mm, L2 = 145,4 mm dan L3 = 171 mm. Panjang asimtot (L∞) adalah 211,00 mm, koefisien laju pertumbuhan (K) 0,50 per tahun, dan umur teoritis mula-mula (t0) sebesar -0,1920 tahun. Laju mortalitas total (Z) 1,69 per tahun, mortalitas alami (M) 0,68 pertahun dengan suhu perairan 29,8oC, dan mortalitas penangkapan (F) 1,01 per tahun, serta laju eksploitasi (E) sebesar 0,60, dan yield per rekruitmen relatif (Y/R') yaitu sebesar 0,0585 gram per rekrut. Nilai ini menunjukkan bahwa di perairan Kabupaten Barru dapat dikategorikan sebagai perairan yang telah mengalami over-eksploitasi, meskipun nilai pertumbuhan cukup cepat namun kegiatan penangkapan juga tinggi, dan jika dilakukan penangkapan secara terus menerus tanpa adanya pengaturan penangkapan maka stok Ikan Tembang di alam akan semakin berkurang bahkan akan mengalami kepunahan.