Kondisi Padang Lamun Di Perairan Wiringtasi Kabupaten Pinrang = Condition of Seagrass Beds in Wiringtasi Waters, Pinrang Regency


Rahmatullah, Rahmatullah (2023) Kondisi Padang Lamun Di Perairan Wiringtasi Kabupaten Pinrang = Condition of Seagrass Beds in Wiringtasi Waters, Pinrang Regency. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
L011181007_skripsi_11-10-2023 caver1.jpg

Download (251kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
L011181007_skripsi_11-10-2023 bab 12-.pdf

Download (881kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
L011181007_skripsi_11-10-2023 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
L011181007_skripsi_11-10-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 12 October 2025.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Ekosistem padang lamun merupakan suatu ekosistem yang kompleks serta mempunyai fungsi dan manfaat yang sangat penting bagi perairan wilayah pesisir . Keberadaan ekosistem lamun pada wilayah pesisir secara ekologis mampu memberikan kontribusi yang cukup besar terutama berperan penting sebagai penyumbang nutrisi bagi kesuburan lingkungan perairan pesisir dan laut. Penilaian kondisi padang lamun tersebut diperlukan untuk menyediakan data terkait dengan kondisi lamun terhadap perubahan dan perkembangan aktivitas yang terjadi di sekitar kawasan pesisir. Penurunan kondisi padang lamun dapat ditandai dengan perubahan tingkat tutupan serta kerapatan yang cenderung mengalami penurunan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi padang lamun (komposisi jenis, tutupan lamun, tinggi kanopi, dan morfometrik lamun) di perairan Wiringtasi kabupaten Pinrang, mengetahui parameter oseanografi yang berpengaruh terhadap kondisi dan karakteristik padang lamun di perairan Wiringtasi kabupaten Pinrang. Transek garis ditarik dengan panjang yang dimulai dari ditemukannya lamun sampai tidak ditemukan lamun jarak antar transek adalah 50 m. Pengambilan data lamun dilakukan menggunakan transek kuadran 50x50 cm dengan jarak interval 10% dari panjang transek garis. Pengambilan sampel lamun dilakukan pada tiap transek dengan cara menggali lamun sampai keakarnya. Parameter lingkungan yang diukur yaitu suhu, kecepatan arus, kekeruhan salinitas nitrat fosfat pada air dan sedimen. Hasil analisis yang dilakukan ditemukan 5 jenis lamun yakni Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Cymodocea rotundata, Syringodium isoetifolium, dan Halodule uninervis. Kondisi tutupan lamun di perairan Wiringtasi tergolong penutupan padat dengan rata rata tutupan setiap stasiun sebesar 77,47%, 91,88%, dan 85,91%. Tinggi kanopi daun lamun yang diukur memiliki rata-rata sebesar 29,84 cm. Hasil pengukuran morfometrik (panjang akar, panjang rhizoma, panjang daun, dan lebar daun) terdapat perbedaan signifikan pada lebar daun Thalassia hemprichii. Terdapat korelasi yang kuat antara parameter lingkungan yaitu kecepatan arus, nitrat air, fosfat air, dan fosfat sedimen terhadap kondisi lamun.

Keywords : Lamun, Kondisi, Parameter, Nitrat, Fosfat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Seagrass, Conditions, Parameters, Nitrates, Phosphates.
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Ilmu Kelautan
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 30 Jan 2024 00:01
Last Modified: 30 Jan 2024 00:01
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/29575

Actions (login required)

View Item
View Item