Perubahan Tutupan Lamun di Perairan Pulau Bonetambung, Tahun 2015 - 2022 = Changes in Seagrass Cover in the Waters of Bonetambung Island, 2015 - 2022

Ekosistem lamun berperan penting dalam menunjang kehidupan organisme di perairan. Lamun sangat rentan terhadap kerusakan karena berada di perairan yang dangkal sehingga dapat dengan mudah dijangkau oleh masyarakat terutama pulau yang berpenghuni. Kerusakan padang lamun dapat terjadi secara alami maupun dari aktivitas manusia. Faktor lingkungan yang mempengaruhi kualitas perairan berkaitan dengan pertumbuhan lamun yaitu suhu, kecerahan, salinitas dan arus. Pemantauan untuk melihat kondisi atau tutupan lamun dapat menggunakan metode penginderaan jauh. Tujuan penelitian ini adalah memetakan dan mengkaji sebaran, kondisi dan perubahan tutupan lamun di Pulau Bonetambung tahun 2015-2022 dengan menggunakan citra Sentinel-2A. Pengambilan data lamun terdiri dari identifikasi jenis lamun dan tutupan lamun. Setiap titik pengukuran data lamun dilakukan dengan menggunakan transek kuadran berukuran 10×10 m2 yang di dalamnya terdapat lima transek kuadran berukuran 1×1 m2 diletakkan di setiap sudut dan bagian tengah. Nilai persentase tutupan lamun diperoleh melalui interpretasi foto plot lamun, interpretasi dilakukan dengan cara klasifikasi unsupervised menggunakan metode Isodata pada aplikasi ENVI. Penerapan algoritma Depth Invariant Index (DII) atau pengoreksian kolom air dengan algoritma Lyzenga pada citra. Metode klasifikasi unsupervised yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Isodata dan uji akurasi menggunakan confusion matrix. Uji akurasi menghasilkan nilai overall accuracy sebesar 80%. Terdapat 5 jenis lamun yang ditemukan di Pulau Bonetambung yaitu Enhalus acoroides, Halodule uninervis, Halophila ovalis, Thalassia hemprichii dan Cymodocea rotundata. Kondisi tutupan lamun didominasi lamun kurang sehat dengan persentase tutupan antara 43-54%. Luas tutupan lamun tahun 2015 seluas 14,15 ha dan pada tahun 2022 seluas 13,47 ha. Lamun kurang sehat mengalami peningkatan luasan sebesar 0,68 ha, lamun miskin mengalami penurunan luasan sebesar 0,79 ha dan lamun sehat mengalami penurunan luasan sebesar 0,58 ha.

Keywords : Lamun, Sentinel-2A, Pulau Bonetambung, Penginderaan Jauh