PERBANDINGAN ESTIMASI SUMBER DAYA TEREKA BATUGAMPING MENGGUNAKAN METODE ISOLINE ANTARA DATA CITRA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DAN UNITED STATE GEOLOGICAL SURVEY (Studi Kasus: Desa Suruang, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat)

Eksplorasi adalah kegiatan awal dalam pencarian sumber daya bumi. Kelas sumber daya yang digunakan dalam penelitian merupakan kelas sumber daya tereka. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan estimasi sumber daya batugamping menggunakan metode isoline antara data citra Badan Informasi Geospasial dan United State Geological Survey pada lokasi penelitian. Manfaat kegiatan penelitian yang dilakukan adalah sebagai sumber referensi bagi akademisi dan perusahaan tambang. Penelitian ini menggunakan Microscoft Excel 2013, Arcgis 10.8 dan Golden Sofware Surfer 13 untuk melakukan estimasi sumber daya batugamping dengan metode isoline. Estimasi untuk data citra BIG setiap elevasi 10 m, dari elevasi 10 m sampai elevasi 220 m diperoleh total luasan area sebesar 71.244.319,66 m2, total volume batugamping sebesar 356.221.598,3 m3 dan total tonasenya sebesar 926.176.155,6 ton. Estimasi untuk data citra USGS setiap elevasi 100 m, dari elevasi 1200 m sampai elevasi 3100 m diperoleh total luasan area sebesar 79.297.600,22 m2, total volume batugamping sebesar 3.964.880.011 m3 dan total tonasenya sebesar 10.308.688.029 ton. Perbandingan hasil estimasi sumber daya tereka batugamping menggunakan metode isoline antara data citra BIG dan USGS diperoleh hasil yang berbeda. Hal yang mempengaruhi yaitu hasil resolusi dari kedua data tersebut. Data citra BIG mempunyai resolusi spasial 0.27 arc-second dan USGS mempunyai resolusi spasial 30 m dan 15 m serta 100 m. Jumlah interval kontur dari data citra BIG dan USGS mempengaruhi hasil estimasi tersebut. Semakin kecil jumlah interval kontur yang digunakan, jumlah volume dan tonase semakin tinggi, dan semakin besar jumlah interval kontur yang digunakan, jumlah volume dan tonase semakin rendah.