Asyifa, Nur (2023) Pengukuran Beban Kerja Mental Pramudi Teman Bus (Studi Kasus : BRT Transmamminasata). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of D071181028_skripsi_09-05-2023 bab 1-3.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
D071181028_skripsi_09-05-2023 bab 1-3.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of D071181028_skripsi_09-05-2023 cover1.jpg]](/29195/2.hassmallThumbnailVersion/D071181028_skripsi_09-05-2023%20cover1.jpg)

D071181028_skripsi_09-05-2023 cover1.jpg
Download (261kB) | Preview
![[thumbnail of D071181028_skripsi_09-05-2023 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
D071181028_skripsi_09-05-2023 dp.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of D071181028_skripsi_09-05-2023.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
D071181028_skripsi_09-05-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2025.
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Kelelahan kerja yang tidak dapat diatasi akan menimbulkan berbagai permasalahan kerja yang fatal dan mengakibatkan kecelakaan kerja sehingga perusahaan wajib mengetahui tingkat kinerja dan hal yang dapat menimbulkan permasalahan dalam bekerja. Maka dari itu diperlukan pengukuran beban kerja mental karyawan guna mengetahui apakah karyawan terbebani atau tidak. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengukur tingkat beban kerja mental Pramudi Teman Bus dengan menggunakan metode Bourdon Wiersma dan NASA – TLX, menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat beban kerja mental Pramudi Teman Bus, dan menentukan saran serta rekomendasi untuk mengakomodasi beban kerja mental Pramudi Teman Bus. Hasil penelitian menggunakan Bourdon Wiersma menunjukkan bahwa secara umum pada dimensi kecepatan memiliki kategori lelah ringan, dimensi ketelitian berkategori lelah berat, dan dimensi konsentrasi berkategori normal. Menggunakan metode NASA – TLX semua responden berkategori tinggi. Faktor yang mempengaruhi tingkat kelelahan pramudi yaitu tuntutan tingkat fokus menyebabkan kelelahan mata, pekerjaan yg monoton, tuntutan deadline pekerjaan, SOP yang ketat, waktu istirahat yg singkat, bahan uji test yang mengurangi waktu istirahat, ruang gerak, dan tidak adanya pos istirahat. Sehingga peneliti menyarankan instansi terkait mampu meningkatkan kualitas kerja karyawan dengan melakukan sesi evaluasi untuk meninjau kembali kemajuan kinerja karyawan, serta pihak perusahaan memberikan waktu istirahat yang lebih lama dan toleransi jika bus sampai di halte utama tidak tepat dengan waktu yang ditentukan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Teknik > Teknik Industri |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 17 Jan 2024 06:49 |
Last Modified: | 17 Jan 2024 06:49 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/29195 |