STRATEGI PEMBERDAYAAN PETANI LEBAH SISTEM APISILVICULTURE PADA HUTAN DESA DI DESA PACCEKKE KECAMATAN SOPPENG RIAJA KABUPATEN BARRU

Apisilviculture merupakan salah satu bentuk pemanfaatan lahan yang mengombinasikan tanaman kehutanan (pepohonan, perdu, bambu, rotan, sari bunga tanaman) dengan peternakan lebah pada lahan yang sama dengan tujuan untuk mengoptimalkan fungsi ekonomi, ekologi dan sosial. Apisilviculture dapat menjadi upaya yang dapat dilakukan dalam budidaya perlebahan. Madu merupakan salah satu produk lebah dari Desa Pacekke yang sangat bagus dikembangkan. Adapun perolehannya diambil dari hasil pemungutan koloni di Hutan Desa, budidaya di dalam kotak kayu dan di celah/lubang pohon yang berada di sekitar kebun masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemberdayaan sistem Apisilviculture untuk pengembangan usaha budidaya lebah madu agar mempunyai prospek yang baik untuk masa yang akan datang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan partisipatif yaitu melalui wawancara mendalam dan pengamatan langsung di lapangan. Data yang dikumpulkan terdiri beberapa hal, yaitu data primer yang dikumpulkan melalui kegiatan observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi serta data sekunder yang diperoleh dari laporan hasil penelitian, karya ilmiah, data-data dari instansi terkait, serta informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini melalui studi literatur. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis vegetasi dan analisis SWOT. Masyarakat yang tergabung dalam KTH Mega Buana dalam melakukan kegiatan pemanenan, proses pengolahan hingga pemasaran madu lebah hutan masih dilakukan dengan cara tradisional serta manual dengan kata lain seluruh prosesnya menggunakan campur tangan manusia. Berdasarkan hasil analisis SWOT, maka dapat disimpulkan posisi usaha Apisilviculture berada pada kuadran II.