ANALISIS KINERJA TERMINAL II PELABUHAN PETIKEMAS NEW MAKASSAR DALAM MENDUKUNG DISTRIBUSI LOGISTIK DI SULAWESI SELATAN

Pelabuhan mempengaruhi perkembangan ekonomi dan memperlancar arus distribusi komoditas antar wilayah. Pertumbuhan volume ekspor komoditas Sulawesi Selatan dari tahun 2014-2021 sebesar 22,3% sehingga Terminal II Pelabuhan Petikemas New Makassar diharapkan menjadi pelabuhan yang akan mengakomodasi arus petikemas lebih besar dengan fase pengembangan, jumlah kapasitas terpasang dan fasilitas peralatan yang ada. Dengan demikian perlu untuk menganalisis pola pergerakan sistem logistik menggunakan indikator waktu,
mengukur kinerja operasional pelayanan petikemas berdasarkan standar kinerja yang ditetapkan Dirjen Perhubla No.HK.103/2/18/DJPL-16 serta kinerja kualitas layanan logistik menggunakan model ROPMIS. Metode yang digunakan adalah analisis data. Analisis menggunakan pendekatan kualitatif-kuantitatif bersifat deskriptif terhadap pola pergerakan dan kinerja operasional pelayanan petikemas, menggunakan metode IPA untuk mengidentifikasi tingkat kesesuaian setiap indikator kualitas layanan dan metode PGCV untuk memperoleh urutan prioritas perbaikan. Pola pergerakan logistik secara keseluruhan dimulai dari gudang, pelabuhan asal sampai pada pelabuhan tujuan. Pola pergerakan logistik di pelabuhan meliputi kegiatan discharge, loading, delivery dan receiving dengan rata-rata waktu pergerakan ±2 menit untuk 1 box petikemas. Hasil capaian kinerja operasional pelayanan petikemas yang dibandingkan dengan standar kinerja telah memenuhi standar dimana ET:BT diperoleh 74,46%, B/C/H 26,48 bph, B/S/H 42,46 bph, receiving 16,94 menit, dan delivery 20,81 menit. Kinerja kualitas layanan logistik yang melibatkan freight forwarder dan perusahaan pelayaran sebagai responden diperoleh prioritas perbaikan utama yaitu perbaikan proses operasi yang berkelanjutan dan berorientasi pada pelanggan dengan Tki 79% dan PGCV 6,22 yang berarti dalam dimensi manajemen khususnya pada pelayanan feedback pada customer perlu ditingkatkan. Selain itu, pihak penyedia jasa dalam hal ini penyelenggara Terminal II Pelabuhan Petikemas New Makassar perlu memahami kebutuhan customer serta menambah pengetahuan dan keterampilan manajemen.