Pola Tata Ruang Pasar Informal Cidu di Kota Makassar Berbasis Arsitektur Perilaku

Ruang sebagai salah satu komponen arsitektur menjadi sangat penting dalam hubungan arsitektur lingkungan dan perilaku karena fungsinya sebagai wadah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Pasar sebagai salah satu ruang untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik bagi pedagang sebagai ruang untuk mencari nafkah, maupun bagi pembeli sebagai ruang yang menyediakan kebutuhan sehari-hari. Pasar Cidu merupakan salah satu pasar informal di Kota Makassar yang memiliki beberapa fenomena dan permasalahan terkait tata ruang pasarnya.
Melihat berbagai fenomena dan permasalahan yang ada pada Pasar Cidu maka, tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan karakteristik tata ruang dagang berdasarkan waktu dan area berjualan, serta mendeskripsikan pola perilaku pedagang dalam memanfaatkan ruang dagang di Pasar Cidu.
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi,. Adapun data-data yang dikumpulkan dengan melakukan observasi, pengambilan dokumentasi, wawancara tidak terstruktur, dan melakukan pemetaan perilaku berdasarkan tempat di lokasi penelitian Pasar Cidu.
Hasil penelitian ini adalah karakteristik tata ruang dagang di Pasar Cidu berdasarkan waktu berjualan yang terdiri dari tiga waktu berjualan, yakni pagi, sore, dan malam. Pada tiga waktu berjualan di Pasar Cidu ini ada beberapa area yang aktif dan tidak aktif. Karakteristik tata ruang dagang di Pasar Cidu berdasarkan area berjualan yang terbagi menjadi dua area jualan, yaitu di area sebuah gang yang terletak di Jl. Yos Sudarso lorong 154 dan Jl. Cakalang II bagian selatan, dan di area jalan utama yang terletak di Jl. Tinumbu. Pola tata ruang dagang berdasarkan area berjualan yang terbentuk di area berjualan di dalam gang yang terletak di Jl. Yos Sudarso lorong 154 dan Jl. Cakalang II pada setiap lapak amatan, yaitu pola linear, pola huruf T, pola huruf L, dan pola huruf U. Sedangkan, pola tata ruang dagang berdasarkan area berjualan yang terbentuk di area berjualan jalan utama yang terletak di Jl. Tinumbu adalah pola linear. Pola aktivitas pedagang adalah mengelompok dan memanjang. Sifat pelayanan pedagang ada yang menetap, semi menetap, dan tidak menetap. Interaksi pedagang dan pembeli, yaitu pembeli saling berbincang lebih lama dengan pedagang langganannya, interaksi pedagang dengan pedagang ditandai dengan menitip lapak dagangan dan berbincang dengan pedagang komoditas sejenis.