Prevalensi Cytotoxin Associated Gene A (CagA) Pada Pasien Helicobacter Pylori Yang Menjalani Endoskopi Saluran Cerna Atas

ABSTRAK

Jimmi Diwindang Putra : Prevalensi Cytotoxin Associated Gene A (CagA) Pada Pasien Helicobacter Pylori Yang Menjalani Endoskopi Saluran Cerna Atas
(dibimbing oleh Nu’man as Daud)

Latar belakang: Helicobacter pylori adalah bakteri mikroaerofilik gram negatif, heterogen, berbentuk spiral, berflagel, yang menginfeksi lapisan epitel lambung dan penyebab beberapa penyakit gastroduodenal, seperti gastritis kronis, ulkus lambung, dan karsinoma lambung.(1)(2)(3) Helicobacter pylory menghasilkan enzim urease yaitu Cytotoxin associated gene A (CagA) yang menyebabkan gangguan pada gastroduodenal. Pada sebagian besar populasi yang terinfeksi Helicobacter pylori menyebabkan gastritis tanpa gejala. Hubungan antara Helicobacter pylori dan CagA dengan peningkatan risiko karsinoma lambung pertama kali dilaporkan pada tahun 1995.

Tujuan: Mengetahui prevalensi dan derajat kerusakan mukosa lambung yang disebabkan oleh virulensi CagA Helicobacter pylori berdasarkan pemeriksaan histopatologi pada pasien yang menjalani endoskopi saluran cerna atas di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar.

Subjek dan Metode: Penelitian potong lintang yang melibatkan subjek yang menjalani pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas dengan hasil pemeriksaan Patologi Anatomi Helicobacter pylori positif di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Derajat kerusakan mukosa lambung diukur dengan kriteria Update Sydney System.

Hasil : Dari 38 subyek yang menjalani pemeriksaan endoskopi dan Helicobacter pylori positif, 19 subjek pria dan 19 subjek perempuan dengan rerata umur 48,32 tahun, didapati subjek dengan Helicobacter pylori CagA(+) derajat severe 2 subjek (5,3%) dan CagA(-) derajat moderate 24 subjek (66,7%) dan mild 12 subjek (33,33%). Didapatkan hasil 100% pada subjek CagA(+) dengan derajat kerusakan mukosa severe hasil pemeriksaan histopatologi

Kesimpulan : CagA(+) Helicobacter pylori 100% didapatkan derajat kerusakan mukosa severe dari hasil pemeriksaan histopatologi