ANALISIS KEKUATAN MEKANIS KOMPOSIT YANG DIPERKUAT SERAT DAN TENUN RAMI

Miftahul Jannah. Analisis Kekuatan Mekanis Komposit Yang Diperkuat Serat Dan
Tenun Rami (Dibimbing oleh Zulkifli Djafar dan Ilyas Renreng).
Serat alam merupakan salah satu bahan penguat yang digunakan dalam proses
pembuatan komposit. Namun, tidak semua serat alam dapat digunakan karena harus
memenuhi beberapa syarat tertentu untuk kemudian dapat dijadikan sebagai bahan
penguat komposit. Salah satu serat alam yang saat ini sedang dikembangkan untuk
bahan penguat komposit adalah serat dari tanaman rami. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh jumlah lapisan tenunan rami dan berat serat rami
terhadap kekuatan tarik, kekuatan bending dan kekuatan impak serta menemukan
hasil optimal yang dapat digunakan pada penelitian selanjutnya. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa jumlah lapisan tenunan rami dan tipe berat serat rami sangat
berpengaruh terhadap kekuatan tarik dan kekuatan bending pada suatu komposit.
Dari penelitian ini diperoleh kekuatan tarik tertinggi terdapat pada komposit tenunan
rami dengan jumlah lapisan 5 plies dengan nilai kekuatan tarik rata-rata sebesar
99.04±2.85 MPa, sedangkan untuk serat rami diperoleh kekuatan tarik tertinggi
terdapat pada tipe E dengan nilai kekuatan tarik rata-rata sebesar 121.85±8.35 MPa.
Sementara kekuatan bending nilai tertinggi komposit tenunan rami diperoleh pada
jumlah lapisan tenunan rami 5 plies yaitu sebesar 98.73±5.98 MPa, sedangkan pada
serat rami kekuatan bending tertinggi terdapat pada berat serat tipe E sebesar
138.84±15.60 MPa. Dalam pengujian impak, komposit dengan nilai kekuatan impak
tertinggi terdapat pada komposit tenunan rami dengan jumlah lapisan 5 plies dengan
nilai 11.85±0.91 kJ/m2
. Sedangkan pada komposit serat rami, nilai kekuatan impak
tertinggi terdapat pada tipe berat serat E gram dengan nilai impak sebesar 21.1±21.07
kJ/m2
. Uji FTIR untuk komposit serat dan tenunan rami menunjukkan bahwa keduanya
memiliki daerah serapan 3300-3500 cm-1
terbentuk gugus O-H dengan intensitas yang
kuat dan penampilan fisik peak yang lebar, sehingga semakin lebar bentuk fisik
peaknya maka akan semakin mudah terjadinya penyerapan air. Hasil uji mekanis
menunjukkan nilai pengujian tertinggi terdapat pada komposit serat dan pada uji SEM,
pull out banyak terjadi pada komposit tenunan rami, kedua hal tersebut dapat
disebabkan oleh bahan tenunan rami yang digunakan untuk bahan penguat komposit
telah melalui proses kimia yang bertujuan untuk memperhalus benang serat sehingga
berdampak terjadinya penurunan daya ikat antara tenunan rami dan matrik.
Kata kunci : Serat Alam, Komposit, Uji Tarik, Uji Bending, Uji Impak, Uji SEM, FTIR