PEMODELAN PERTANIAN ZERO WASTE DENGAN PENDEKATAN SISTEM INTEGRASI TANAMAN LADA (Piper nigrum L.), GAMAL (Gliricidia sepium) DAN TERNAK KAMBING (Capra aegagrus hircus) DI KABUPATEN ENREKANG

Pertanian zero waste merupakan model pertanian yang tidak
membiarkan hasil ikutan menjadi limbah. Tanaman lada membutuhkan
gamal sebagai tanaman pelindung dan pohon rambatan. Tanaman gamal
di Kabupaten Enrekang mempunyai potensi limbah 253.538 ton/tahun dan
potensi limbah ternak kambing 192.178 ton /tahun. Kebutuhan Pakan
Hijauan ternak kambing 170.674 ton/tahun dan kebutuhan pupuk kandang
61.040 ton/tahun.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – Agustus 2018 di
Kabupaten Enrekang. Penelitian ini bertujuan: (1) menganalisis faktor
internal dan eksternal sistem integrasi lada, gamal dan ternak kambing.
(2) Merumuskan strategi pengembangan pertanian zero waste melalui
integrasi lada gamal dan ternak kambing. (3) pemodelan sistem dinamik
pertanian zero waste melalui integrasi lada, gamal dan ternak kambing.
Penelitian dilaksanakan dalam dua tahapan dimana tahapan pertama
menggunakan analisis SWOT terhadap faktor internal dan eksternal
sistem integrasi tanaman lada, gamal dan ternak kambing dengan hasil
skor dari matriks IFAS sebesar 186,7 untuk faktor kekuatan dan -71,9
untuk kelemahan. Sedangkan skor dari matriks EFAS untuk faktor
peluang sebesar 136,9 dan -111 untuk faktor ancaman. Tampilan matriks
grand strategi berada pada kuadran I dengan strategi pertumbuhan
agresif (growth oriented strategy/SO) yang memadukan antara kekuatan
dan peluang. Hasil analisis SWOT dijadikan acuan penelitian tahapan
kedua dalam menentukan skenario model sistem dinamik dengan 3
skenario utama yaitu pengembangan lahan sebesar 5%, 6% dan 7% per
tahun, penambahan populasi ternak berdasarkan pemanfaatan daya
dukung pakan sebesar 25%, 50% dan 100% serta skenario pengolahan
limbah sebesar 0%, 50% dan 100% dengan software stella 9.0.2.
Skenario terpilih yang mampu melahirkan sistem pertanian model zero
waste yaitu pada pilihan skenario penambahan lahan sebesar 7%/tahun
dengan tingkat pemanfaatan pakan sebesar 100 % per tahun dan
skanario pengolahan limbah sebesar 100% per tahun.