ANALISA KEKUATAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO PENGELASAN LOGAM BERBEDA ASTM A36 DAN AISI 316L SETELAH PWHT


Ramadan, Rahmat (2023) ANALISA KEKUATAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO PENGELASAN LOGAM BERBEDA ASTM A36 DAN AISI 316L SETELAH PWHT. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of D021181320_skripsi_07-11-2022 1-2.pdf] Text
D021181320_skripsi_07-11-2022 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of D021181320_skripsi_07-11-2022 cover1.png]
Preview
Image
D021181320_skripsi_07-11-2022 cover1.png

Download (163kB) | Preview
[thumbnail of D021181320_skripsi_07-11-2022 dp.pdf] Text
D021181320_skripsi_07-11-2022 dp.pdf

Download (5MB)
[thumbnail of D021181320_skripsi_07-11-2022.pdf] Text
D021181320_skripsi_07-11-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2026.

Download (8MB)

Abstract (Abstrak)

Rahmat Ramadan (D021181320) dibimbing oleh Dr. Eng. Lukmanul Hakim Arma, ST.,MT dan Dr. Hairul Arsyad, ST., MT. Dissimilar metal welding merupakan upaya untuk menyambungkan dua buah logam induk yang memiliki karakteristik yang berbeda. Perbedaan ini berpotensi menurunkan ketangguhan pengelasan sehingga logam akan bersifat getas. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah melakukan proses PWHT pada spesimen yang telah dilas. PWHT (Post Weld Heat Treatment) merupakan perlakuan panas hingga temperatur tertentu pada logam yang telah dilas dengan tujuan untuk menghilangkan tegangan sisa dan menaikkan ketangguhan material. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh proses PWHT pada pengelasan logam yang tidak jenis berupa baja karbon rendah ASTM A36 dengan baja stainless steel austenite AISI 316L terhadap kekuatan impak. Proses PWHT dilakukan pada temperatur 400℃, 600℃, dan 900℃, kemudian diuji kekuatan impak dan metalografi untuk melihat perubahan fasa yang dihasilkan. Penelitian ini juga membandingkan hasil kekuatan impak dari dua jenis elektroda yang digunakan, yakni elektroda E308L-16 dan elektroda E309Mo-17. Hasil penelitian menunjukkan pengelasan dengan elektroda E308L-16 dengan temperatur PWHT 400℃, 600℃, 900℃, dan tanpa PWHT nilainya berturut-turut sebesar 1,31 j/mm2, 1,15 J/mm2, 1,03 J/mm2, dan 1,23 J/mm2. Selain itu, pengelasan dengan menggunakan elektroda E309Mo-17 dengan temperatur PWHT 400℃, 600℃, 900℃, dan tanpa PWHT nilainya berturut-turut sebesar 1,02 J/mm2, 0,95 J/mm2, 0,26 J/mm2, dan 0,99 J/mm2. Kekuatan impak tertinggi diperoleh pada PWHT 400℃, dan menurun jika melebihi temperatur tersebut. Nilai impak pada pengelasan dengan elektroda E308L-16 terlihat selalu lebih tinggi disetiap temperatur PWHT dibandingkan dengan pengelasan dengan elektroda E309Mo-17, hal ini terjadi karena adanya perbedaan nilai Heat Input pada saat pengelasan serta adanya perbedaan rasio komposisi unsur penyusun elektroda. Selain itu juga, uji struktur mikro memperlihatkan bentuk δ-ferit pada pengelasan dengan elektroda E308L-16 terlihat lebih banyak terbentuk δ-ferit berupa accicular ferit dan lasy ferit, sedangkan pada pengelasan dengan elektroda E309Mo-17 terlihat δ-ferit berbentuk vermicular ferit dan lasy ferit. Hasil struktur mikro pada spesimen yang melalui PWHT 900℃ memperlihatkan adanya muncul karbida dan martensit yang mengakibatkan spesimen bersifat getas. Dari hasil kekuatan impak tersebut diperoleh bahwa PWHT dengan temperatur 400℃ memenuhi tujuan dari perlakuan PWHT yakni menghilangkan tegangan sisa ditandai dengan meningkatnya ketangguhan pengelasan jika dibandingkan dengan tanpa PWHT. Peningkatan kekuatan ketangguhan ini terjadi pada pengelasan dengan elektroda E308L-16 maupun pada pengelasan dengan elektroda E309Mo-17.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions (Program Studi): Fakultas Teknik > Teknik Mesin
Depositing User: Kamaluddin
Date Deposited: 17 Nov 2023 06:57
Last Modified: 17 Nov 2023 06:57
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/28389

Actions (login required)

View Item
View Item