ANALISIS KADAR SYNDECAN-4 BILASAN BRONKUS DAN SERUM PASIEN KANKER PARU JENIS KARSINOMA BUKAN SEL KECIL

Latar Belakang : Kanker paru merupakan penyebab kematian tinggi di seluruh dunia. Secara global kanker paru diperkirakan 2,2 juta kasus baru dan 1,8 juta kasus kemarian di tahun 2020. Sekitar 85% dari total kasus kanker paru diperkirakan Kanker Paru Karsinoma Bukan Sel Kecil (KPKBSK). Syndecan-4 (SDC4), sebuah proteoglikan heparan sulfat transmembran, yang memiliki beberapa fungsi biologis di semua tahap perkembangan kanker.
Metode : Penelitian ini menggunakan studi observasional analitik dengan desain cross-sectional pada pasien kanker paru Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo periode April-September 2022. Setiap subjek penelitian dikumpulkan sampel bilasan bronkus dan serum, kemudian dilakukan uji kadar SDC4 di Hasanuddin University Medical Research Unit (HUM-Rc).
Hasil : Subjek penelitian mendapatkan kasus terbanyak adalah laki-laki (70,5%), bersuku bugis (45,5%), berusia >=50 tahun (81,8%), dan IMT normal (65,9%). Pada subjek KPKBSK berjumlah 44 orang, diagnosis terbanyak berdasarkan metode bilasan bronkus (72,7%), terdiagnosis stadium lanjut (88,5%) dengan jenis sitologi/histologi karsinoma sel skuamosa (43,2%). Data penelitian menunjukkan kadar SDC4 pasien KPKBSK lebih rendah dibanding bukan kanker (p=0,002). Analisis statistik menunjukkan korelasi negatif pada stadium kanker paru
(p=0,005) dan diagnosis KPKBSK (p=0,000).
Kesimpulan : Kadar SDC4 yang rendah berhubungan dengan stadium lanjut pasien KPKBSK.