M.h. Rauf, A. Ahwal (2023) PERBANDINGAN INTERVENSI REPETITIVE TRANSCRANIAL MAGNETIC STIMULATION DENGAN STIMULASI SHAM TERHADAP PERUBAHAN SKOR DISFAGIA PASIEN STROKE ISKEMIK BERDASARKAN GUGGING SWALLOWING SCREEN. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of C155182012_tesis_05-01-2023 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C155182012_tesis_05-01-2023 1-2.pdf
Download (2MB)
![[thumbnail of C155182012_tesis_05-01-2023 cover1.png]](/28242/2.hassmallThumbnailVersion/C155182012_tesis_05-01-2023%20cover1.png)

C155182012_tesis_05-01-2023 cover1.png
Download (155kB) | Preview
![[thumbnail of C155182012_tesis_05-01-2023 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C155182012_tesis_05-01-2023 dp.pdf
Download (2MB)
![[thumbnail of C155182012_tesis_05-01-2023.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C155182012_tesis_05-01-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2026.
Download (5MB)
Abstract (Abstrak)
Pendahuluan: Disfagia merupakan komplikasi utama yang terjadi pada 37%-78% pasien stroke. Disfagia pasca stroke harus ditangani secara efektif karena dikaitkan dengan luaran fungsional yang buruk, peningkatan komplikasi, lama masa rawat, dan mortalitas. Oleh karena itu, sangat penting untuk mendorong pemulihan fungsi menelan secara lebih efektif.
Tujuan: Mengetahui perbandingan intervensi Repetitive Transcranial Magnetic Stimulation (rTMS) dengan stimulasi sham terhadap perubahan skor disfagia pasien stroke iskemik berdasarkan Gugging Swallowing Screen (GUSS).
Metode: Studi pre-test post-test control group ini dilakukan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo dan Klinik Inggit Medical Center Makassar pada Agustus 2022-Oktober 2022. Intervensi rTMS dilakukan pada subjek yang memenuhi kriteria. Statistik menggunakan program GraphPad Prism versi 9.4.1. Protokol studi disetujui Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Hasil: Sebanyak 20 subjek memenuhi kriteria, dan dibagi menjadi kelompok Intervensi (n=10) yang mendapatkan intervensi rTMS frekuensi 3 Hz pada korteks esofagus bilateral dan kontrol (n=10) yang mendapatkan stimulasi sham. Perbedaan signifikan ditemukan pada delta skor GUSS antara kelompok intervensi (5,40) dan kelompok kontrol (3,10) (p 0,0017). Pada evaluasi kemampuan menelan, terdapat perubahan signifikan pada kelompok intervensi (p 0,0088), sementara pada kelompok kontrol tidak terdapat perubahan yang signifikan (p 0,2105)
Diskusi: Stimulasi bilateral pada korteks esofagus dapat meningkatkan eksitabilitas proyeksi kortikobulbar ke nukleus batang otak yang kemudian menyebabkan peningkatan dalam fungsi menelan.
Kesimpulan: Intervensi rTMS memberikan peningkatan skor disfagia yang lebih besar dibandingkan stimulasi sham. Intervensi rTMS meningkatkan kemampuan menelan pasien stroke iskemik berdasarkan GUSS.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine > RC0321 Neuroscience. Biological psychiatry. Neuropsychiatry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit Saraf |
Depositing User: | Kamaluddin |
Date Deposited: | 09 Nov 2023 05:11 |
Last Modified: | 09 Nov 2023 05:11 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/28242 |