Pengukuran Stabilitas Anterior-Posterior Lutut dan Korelasinya Terhadap Luaran Fungsional Pasca Rekonstruksi Ligamen Krusiatum Anterior Menggunakan Implan Pabrikan dan Implan Modifikasi

SUBAGIO, Pengukuran Stabilitas Anterior-Posterior Lutut dan Korelasinya Terhadap Luaran Fungsional Pasca Rekonstruksi Ligamen Krusiatum Anterior Menggunakan Implan Pabrikan dan Implan Modifikasi (dibimbing oleh Muh Sakti, Muh Ihsan Kitta)

Operasi rekonstruksi merupakan standar baku tatalaksana untuk robekan ligamen krusiatum anterior (ACL). Kendati demikian, implan buatan pabrik yang digunakan untuk operasi tersebut seringkali tidak dapat dijangkau oleh pasien dengan keterbatasan finansial. Salah satu ahli bedah ortopedi senior konsultans Sports Medicine di Universitas Hasanuddin Indonesia telah mengembangkan teknik modifikasi implan pada tahun 2012 dan mengamati hasil yang baik secara klinis dengan menggunakan teknik ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil rekonstruksi ACL menggunakan implan modifikasi dibandingkan dengan implan buatan pabrik. Kami mengevaluasi 44 pasien dengan rekonstruksi ACL primer, yang terdiri dari 32 pasien dari kelompok implan yang dimodifikasi dan 12 pasien dari kelompok implan buatan pabrik selama periode Agustus 2019 dan Agustus 2021. Pada bulan ke-3, 6, dan 12, pasien dievaluasi translasi lutut anteroposterior serta luaran fungsional (menggunakan skala Lysholm). Data kemudian dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney U dan uji korelasi Spearman. Dalam penelitian ini kami menemukan (1) Uji statistik komparatif menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan (p > 0,05) pada nilai rata-rata translasi anteroposterior dan hasil fungsional antara kedua kelompok pada setiap periode pemantauan (bulan ke-3, ke-6, dan ke-12); (2) Korelasi positif yang signifikan secara statistik ditemukan antara translasi anteroposterior dengan luaran fungsional pada kelompok implan yang dimodifikasi; (3) Kami menemukan kekuatan korelasi sedang pada bulan ke-6 dan bulan ke-12, namun tidak ada korelasi statistik yang ditemukan pada kedua kelompok studi pada durasi evaluasi lain. Kami menyimpulkan bahwa stabilitas lutut anteroposterior dan hasil fungsional setelah rekonstruksi ACL menggunakan implan yang dimodifikasi sebanding dengan implan buatan pabrik, kendati biaya implan modifikasi lebih murah. Penentuan keberhasilan rekonstruksi ACL tidak dapat semata-mata dilakukan dengan mengukur besarnya translasi lutut, tetapi juga memerlukan evaluasi yang komprehensif termasuk penilaian klinis dari hasil fungsional dan kepuasan pasien.