PENGARUH TINGGI SEPATU KOLOM TERHADAP KAPASITAS LENTUR SAMBUNGAN KOLOM PONDASI

Sistem sambungan kolom pracetak dan sloef yang ada saat ini masih memiliki
kekurangan yaitu diperlukannya pengecoran dan pengelasan di lapangan. Maka dari
itu, pada penelitian ini akan dikembangkan suatu sistem sambungan yang tanpa
memerlukan pengecoran dan pengelasan. Sistem tersebut dinamakan sepatu kolom
yang terbuat dari pelat baja dengan angkur yang nantinya akan dicor bersamaan
dengan sloef. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh tinggi sepatu
kolom terhadap kapasitas sambungan kolom pondasi. Total benda uji adalah tiga
buah yang memiliki variasi tinggi sepatu kolom. Tinggi sepatu kolom divariasikan
dari 12.5 cm, 25 cm dan 37.5 cm dengan pembebanan statik monotonik. Parameter
yang diteliti adalah kapasitas dan perilaku lentur kolom, daktilitas, pola retak dan
mode kegagalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa semakin tinggi
sepatu kolom, semakin besar beban yang dapat dipikul dan semakin kecil lendutan
yang terjadi, SPTK 12.5, 25, dan 37.5 masing-masing dapat memikul beban sebesar
7.14 kN, 9.03 kN dan 14.3 kN. Selain itu, daktlitas sepatu kolom menurun dengan
penambahan tinggi sepatu kolom. Pola kegagalan pada kolom berupa retak lentur
sedangkan pada sepatu kolom yaitu sistem sambungan las antara baut dan pelat
sepatu kolom terlepas.
Kata Kunci : kapasitas lentur, monotonik, pracetak, sepatu kolom