PROFIL HEMATOLOGI PADA PENDERITA LIMFADENITIS TUBERKULOSIS DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN PERIODE MEI 2014 HINGGA DESEMBER 2015

Pendahuluan: Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang dapat dikelompokkan berdasarkan atas lokasinya menjadi tuberkulosis paru dan ekstraparu. Manifestasi ekstraparu yang sering dijumpai adalah limfadenitis TB yang merupakan proses peradangan pada kelenjar limfe atau kelenjar getah bening akibat aktivitas bakteri penyebab tubekulosis. Penyakit tuberkulosis dapat menimbulkan kelainan hematologi, baik sel-sel hematopoiesis maupun komponen plasma. Profil hematologi seperti kadar hemoglobin, morfologi eritrosit, jumlah leukosit, jumlah trombosit dan laju endap darah dapat berubah tergantung tingkat keparahan penyakit. Kelainan-kelainan hematologis ini dapat merupakan petanda diagnosis,
pentunjuk adanya komplikasi atau merupakan komplikasi obat-obat anti tuberkulosis Objektif: Penelitian adalah untuk mengetahui profil hematologi pada penderita Limfadenitis Tuberkulosis.
Metode: Penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif dan total sampling dan pengumpulan data berdasarkan data sekunder yaitu rekam medis pasien.
Hasil: Dari total populasi penelitian yaitu sebanyak 34 orang yang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 21 orang perempuan, didapatkan 44% daripadanya mengalami anemia.
Untuk morfologi eritrosit, didapatkan penderita yang menunjukkan morfologi eritrosit normositik dan mikrositik adalah masing-masing dengan 50%. 74% daripada populasi
normal jumlah total leukositnya dan yang mengakami leukositosis sebesar 26% Sebesar 94% populasi normal jumlah trombositnya manakala penderita yang mengalami trombositosis adalah sebesar 6%. Laju endap darah pada jam pertama dan kedua meningkat pada kesemua 34 penderita
Kesimpulan: Profil hematologi seperti kadar eritrosit, morfologi eritrosit, jumlah leukosit, jumlah trombosit dan laju endap darah pada penderita limfadenitis tuberkulosis
dapat sangat bervariasi dan kompleks namun dapat dan mudah dilakukan dengan hanya melalui pemeriksaan sederhana yaitu darah rutin.