HUBUNGAN SELF ADJUSTMENT DENGAN KECEMASAN SOSIAL PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DI KOTA MAKASSAR

Mahasiswa tingkat awal yaitu individu yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dan sedang berada pada tahun pertama atau semester satu dan dua. Sebagai mahasiswa tingkat awal, individu akan dihadapkan dengan situasi dan tantangan baru sehingga membutuhkan kemampuan untuk self adjustment. Self adjustment adalah proses interaksi antara individu dengan lingkungannya yang ditandai dengan seberapa baik kemampuan individu dalam menghadapi situasi dan kondisi yang selalu berubah sehingga memperoleh keseimbangan dan kesejahteraan dalam pemenuhan kebutuhan diri sendiri dan lingkungan. Apabila individu mengalami kesulitan dalam self adjustment maka akan berdampak pada munculnya masalah psikologis, salah satunya adalah kecemasan sosial. Kecemasan sosial adalah perasaan khawatir, gugup, cemas dan ketakutan intens yang dirasakan oleh individu terhadap situasi sosial atau kehadiran orang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara self adjustment dengan kecemasan sosial pada mahasiswa tingkat awal di kota Makassar. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 400 orang. Metode penelitian yang digunakan, yaitu kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Self adjustment diukur dengan menggunakan Psychological Adjustment Scale (PAS) dengan nilai Cronbach Alpha sebesar 0.856 dan kecemasan sosial menggunakan Social Anxiety Scale for Adolescents (SAS-A) dengan nilai Cronbach Alpha sebesar 0.952. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara self adjustment dengan kecemasan sosial pada mahasiswa tingkat awal di kota Makassar dengan nilai korelasi sebesar -0,496 dan nilai signifikansi sebesar 0,000.