EFEK ANTIINFLAMASI KRIM EKSTRAK KULIT GARCINIA MANGOSTANA PADA MENCIT ALBINO YANG DIINDUKSI 12-O-TETRADECANOYL PHORBOL-13-ACETAT (KADAR TNF-α)


Komalasari, Dewi Nur (2020) EFEK ANTIINFLAMASI KRIM EKSTRAK KULIT GARCINIA MANGOSTANA PADA MENCIT ALBINO YANG DIINDUKSI 12-O-TETRADECANOYL PHORBOL-13-ACETAT (KADAR TNF-α). Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C115171001_tesis Cover1.png

Download (105kB) | Preview
[thumbnail of BAB I & II] Text (BAB I & II)
C115171001_tesis I-II.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
C115171001_tesis DP.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C115171001_tesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Pendahuluan: Inflamasi adalah mekanisme pertahanan tubuh terhadap cedera jaringan yang membawa sel-sel dan molekul pertahanan host dari sirkulasi ke tempat-tempat kerusakan jaringan, untuk menghilangkan agen-agen penyebab. Proses inflamasi melibatkan pelepasan mediator vasoaktif dan faktor kemotaksis seperti histamin, leukotrien, prostaglandin proinflamasi dan limfokin. Secara luas telah diakui bahwa sekresi sitokin oleh keratinosit epidermal, terutama TNF - α, interleukin – 6 (IL-6), dan interleukin- 1 beta (IL-1β), berperan dalam berbagai gangguan imun dan juga inflamasi kulit. Pericarp GM mengandung sejumlah besar senyawa aktif biologis, seperti xanthones, terpenes, anthocyanin, tanin, dan flavonoid. Xanthone sebagai metabolit sekunder bioaktif utama dilaporkan memiliki banyak aktivitas farmakologis termasuk antioksidan, antijamur, anti-bakteri, sitotoksik, anti-inflamasi, antihistamin, anti-HIV, antimalaria dan aktivitas lainnya.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiinflamasi pemberian krim ekstrak kulit Garcinia Mangostana topikal dengan mengamati kadar TNF - α pada mencit yang diinduksi 12-O-Tetradecanoylphorbol-13 Acetate (TPA)
Metode: 35 ekor mencit betina sehat digunakan sebagai sampel penelitian. Sampel dibagi menjadi 7 kelompok. Kelompok pertama sebagai kelompok kontrol tanpa perlakuan, kelompok kedua merupakan kelompok kontrol yang hanya mendapat aplikasi TPA, sedangkan kelompok sisanya merupakan kelompok perlakuan yang diberikan base krim, krim ekstrak kulit manggis 2,5%, 5%, 10% dan 20% setelah aplikasi TPA. Kulit mencit dibiopsi 6 jam setelah aplikasi krim ekstrak kulit manggis terakhir dan dilakukan pemeriksaan ELISA untuk mengukur kadar TNF - α jaringan.
Hasil:Aplikasi topikal krim dengan konsentrasi 2,5% yang paling berpengaruh dalam menghambat peningkatan kadar TNF-α.
Kesimpulan: Krim ektrak kulit buah manggis sebagai bahan alami memiliki efek antiinflamasi akut pada kulit.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RL Dermatology
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
Depositing User: wahyuni aras
Date Deposited: 01 Mar 2021 02:53
Last Modified: 06 Nov 2024 04:44
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/2793

Actions (login required)

View Item
View Item