Strategi Livelihood Istri Nelayan Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Nelayan (Kasus Di Desa Bontoborusu Kabupaten Kepulauan Selayar) = Livelihood Strategy Of Fishermen's Wives For Improving The Welfare For Improving The Welfare Of Fishermen's Families (Cases In The Village Bontoborusu, Selayar Island Regency)

ABSTRAK

Andi Raneta Putri, E031191075. Judul Skripsi “Strategi Livelihood Istri Nelayan Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Keluaraga Nelayan (Kasus Di Desa Bontoborusu Kabupaten Kepulauan Selayar)”. (Dibimbing oleh: Drs. Arsyad Genda, M.Si dan Suryanto, S. Sos, M.Si). Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi peran istri nelayan dalam pemanfaatan modal penghidupan di Desa Bontoborusu Kepualauan Selayar serta untuk mengetahui signifikansi strategi livelihood peran istri nelayan dalam peningkatan kesejahteraan keluarga di Desa Bontoborusu Kepulauan Selayar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori livelihood strategy, teori peran, dan teori tindakan sosial. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Dasar penelitian yaitu survei dan teknik penentuan sampel menggunakan simple random sampling. Teknik penenetuan sampel menggunakan rumus slovin dan diperoleh sampel sebanyak 75 orang.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada kontribusi peran istri nelayan dalam peningkatan kesejahteraan keluarga nelayan di Desa Bontoborusu Kabupaten Selayar. Kontribusi tersebut dapat dilihat bahwa para istri nelayan memiliki serta memanfaatkan semua aset penghidupan yang ada seperti memanfaatkan modal manusia, memanfaatkan modal alam, memanfaatkan modal finansial, memanfaatkan modal fisik dan memanfaatkan modal sosial. Hal ini membuat para istri nelayan memilih dua strategi yang dilakukan, yaitu strategi berbasis sumber daya alam diantaranya yaitu pemanfaatan sumber daya perikanan (76% responden) dan pemanfaatan lahan yang dimiliki (55% responden) serta strategi berbasis non sumber daya alam seperti dengan cara bekerja (69% responden), menekan pengeluaran (67% responden), mengambil pinjaman (56% responden), menabung (23% responden), serta terlibat dalam kelompok sosial di Desa Bontoborusu (67% responden).
Namun meskipun para istri nelayan sudah berkontribusi memanfaatkan segala asset penghidupan yang dimiliki dengan strategi-strategi yang telah dilakukan, hasil secara statistik menggunakan chisquare diperoleh bahwa dari tujuh strategi istri nelayan dua diantaranya menunjukkan bahwa strategi livelihood tersebut berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga nelayan yaitu strategi pemanfaatan lahan (nilai signifikansi 0.022 ≤0,05), dan strategi pemanfaatan modal manusia dengan cara bekerja (nilai signifikansi 0.008 ≤0,05). Namun, lima strategi diantaranya tidak berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga nelayan yakni strategi pemanfaatan sumber daya perikanan (nilai signifikansi 0.554 >0,05, strategi menekanan pengeluaran (nilai signifikansi 0.552 >0,05), strategi tabungan (nilai signifikansi 0.328 >0,05), strategi melakukan pinjaman (nilai signifikansi 0.264 >0,05), dan strategi keterlibatan dalam kelompok sosial di Desa Bontoborusu (nilai signifikansi 0.324 >0,05). Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar strategi yang dilakukan para istri nelayan kebanyakan tidak berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga nelayan. Berdasarkan penelitian ini, diharapkan adanya pelatihan-pelatihan yang merata diberikan kepada para istri nelayan agar dapat meningkatkan keterampilan-keterampilan yang dimiliki, memberikan peluang lapangan kerja alternatif di luar sektor perikanan, serta pemerintah sebaiknya membangun koperasi simpan pinjam khusus bagi para nelayan di Desa Bontoborusu untuk menunjang para nelayan terutama pada musim paceklik.

Keywords : Livelihood, Kesejahteraan Sosial, Istri Nelayan, Keluarga Nelayan