Simbol dan Mitos dalam Ritual Maudu Lompoa di Cikoang Kabupaten Takalar


Jamaluddin, Jamaluddin (2023) Simbol dan Mitos dalam Ritual Maudu Lompoa di Cikoang Kabupaten Takalar. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
F013171002_disertasi_28-04-2023 cover1.jpg

Download (245kB) | Preview
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
F013171002_disertasi_28-04-2023 dp.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
F013171002_disertasi_28-04-2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract (Abstrak)

Simbol dan Mitos dalam Ritual Maudu Lompoa di Cikoang
Kabupaten Takalar. Dibimbing oleh Tadjuddin Maknun, Akin Duli dan
Dafirah.
Penelitian ini bertujuan menemukan penanda-penanda, petanda dan
kontruksi mitos dan ideologi dalam ritual Maudu Lompoa di Cikoang Kabupaten
Takalar, dengan mengadaptasi teori Charles Sander Pierce & teori Roland
Barthes.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode deskriptif
kualitatif interpretatif dengan pendekatan semiologi, yang dilakukan di
Cikoang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar pada bulan
Maret 2020- Oktober 2021.
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipatif,
wawancara mendalam kepada informan di antaranya Opua, Dewan Adat,
Tokoh agama, tokoh masyarakat, pemerintah setempat, dan masyarakat
pelaksana ritual Maudu Lompoa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelakasanaan ritual
Maudu Lompoa di Cikoang Kabupaten Takalar, ditemukan sebanyak dua
belas (12) penanda nonverbal, yaitu bayao (telur) yang disimbolkan sebagai
rahasia. Kaluku (kelapa) yang disimbolkan sebagai kesuburan, kejujuran,
kesejahteraan hidup. Jangang (ayam) yang disimbolkan sebagai nyawa
manusia, binatang suci, dan binatang yang paling tinggi kedudukannya
diantara binatang lainnya. Pamatarak (nasi setengah masak) yang
disimbolkan sebagai tubuh manusia, juga disimbolkan sebagai kehidupan
dan kesejahteraan manusia. Bakuk (bakul) yang disimbolkan sebagai
kesucian (permadani) tempat bersemayamnya nur muhammad. Salussung
yang disimbolkan sebagai kemuliaan Nabi Muhammad S.A.W. yang
kedudukannya lebih mulia dari manusia pada umumnya. Kandawari dalam
Maudu Lompoa disimbolkan sebagai kendaraan (paraping) Nabi
Muhammad S.A.W., Bembengan disimbolkan sebagai empat (4) sahabat
Nabi. Julung-julung (bentuk menyerupai perahu) yang disimbolkan sebagai
bahterah kehidupan, tepak-tepak (bakul kecil) yang disimbolkan sebagai
keceriaan dan kebahagiaan. Sedangkan, Pakbelo-belo (hiasan) yang
disimbolkan sebagai pangngai (Kecintaan), dan kallik (pagar) yang
disimbolkan sebagai batas suci.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Uncontrolled Keywords: Simbol, Mitos, Penanda, Petanda, Maudu Lompoa
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Budaya > Linguistik
Depositing User: Andi Milu
Date Deposited: 16 Aug 2023 07:30
Last Modified: 16 Aug 2023 07:30
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/27581

Actions (login required)

View Item
View Item