Hubungan antara Tinggi Navicular dan Lingkar Pinggang dengan Arcus Pedis pada Pegawai Wanita di Kantor Satuan Kerja Wilayah II Provinsi Sulawesi Selatan = The Relationship between Navicular Height and Waist Circumference with Arcus Pedis in Female Employees in the Work Unit Office Region II of South Sulawesi Province

Arcus pedis atau lengkungan pada kaki berperan penting sebagai penyokong tubuh. Salah satu faktor yang memengaruhi perubahan arcus adalah pembebanan lemak pada tubuh yang terjadi akibat obesitas dan overweight. Salah satu pengukuran yang akurat untuk mengetahui distribusi lemak abdominal yang berhubungan erat dengan indeks massa tubuh (IMT) adalah lingkar pinggang. Selain itu, tinggi navicular juga dapat mengalami perubahan struktur anatomi akibat pembebanan pada arcus pedis. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan pada tungkai bawah dan ketidakseimbangan saat berjalan. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tinggi navicular dan lingkar pinggang dengan arcus pedis pada pegawai wanita. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tinggi navicular dan lingkar pinggang dengan arcus pedis pada pegawai wanita. Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 35 pegawai wanita. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengambilan data primer melalui instrumen pengukuran tinggi navicular dengan Navicular Drop Test (NDT) lalu dikategorikan berdasarkan navicular drop measurement, pengukuran lingkar pinggang dengan pita meter lalu dikategorikan dalam parameter lingkar pinggang, pengukuran arcus pedis dengan wet footprint test lalu dikategorikan dengan Clarke Index (CI). Data yang diperoleh dari pengukuran tinggi navicular dengan arcus pedis secara langsung dengan mendapatkan hasil nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,018 untuk tungkai dextra dan tungkai sinistra didapatkan hasil nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,002 (>0,05). Pada pengukuran lingkar pinggang dengan arcus pedis didapatkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,140 untuk tungkai dextra dan tungkai sinistra sebesar 0,028 (<0,05). Nilai correlation coefficient pada variabel tinggi navicular bernilai positif, sedangkan pada variabel lingkar pinggang bernilai negatif. Untuk distribusi didapatkan hasil tinggi navicular didominasi oleh sampel yang normal, lingkar pinggang didominasi sampel yang sangat tinggi, dan arcus pedis yang didominasi oleh sampel yang mengalami normal dan high foot. Pada variabel tinggi navicular dengan arcus pedis memiliki hubungan yang signifikan Pada variabel lingkar pinggang dengan arcus pedis sinistra memiliki hubungan yang signifikan, sedangkan lingkar pinggang dengan arcus pedis dextra tidak memiliki hubungan yang signifikan.

Keywords : Tinggi Navicular, Lingkar Pinggang, Arcus Pedis