DISTRIBUSI DAN KEANEKARAGAMAN KISTA DINOFLAGELLATA BERDASARKAN MORFOLOGI DAN GENETIK DI TIGA MUARA SUNGAI BAGIAN SELATAN PERAIRAN SULAWESI SELATAN = Distribution and Diversity of Dinoflagellate Cysts Based on Morphology and Genetics in The Three Estuaries of the Southern Part, South Sulawesi Waters

Dinoflagellata merupakan salah satu jenis fitoplankton yang dapat menghasilkan kista istirahat pada kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan. Kista dinoflagellata memiliki peran penting dalam memprediksi fenomena Harmful Algal Blooms (HABs). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi jenis, distribusi, dan keanekaragaman kista dinoflagellata berdasarkan morfologi dan genetika di tiga muara sungai bagian selatan Perairan Sulawesi Selatan. Pengambilan sampel dilakukan di tiga lokasi yaitu Muara Sungai Pappa, Muara Sungai Kelara, dan Muara Sungai Calendu pada bulan Januari 2022. Setiap lokasi terdiri atas 4 stasiun, 3 sub stasiun, dan 3 kali pengulangan sampel. Sampel kista dinoflagellata berasal dari dasar sedimen. Analisis morfologi menggunakan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron (Scanning Electron Microscope). Analisis genetika dengan beberapa tahap yaitu tahapan ekstraksi DNA menggunakan Kit Zymo Research, Elektroforesis, PCR mengunakan primer forward Dino 18S F1 dan reverse Dino 18S R2, dan sekuensing. Hasil pengamatan kista dinoflagellata berdasarkan morfologi dari tiga lokasi penelitian ditemukan 34 spesies kista dinoflagellata dan 6 spesies kista dinoflagellata yang ditemukan berdasarkan analisis genetika (Prorocentrum lima, Alexandrium affine, Gyrodinium aureolum, Durinskia capensis, Exuviaella pusilla, dan Peridinium foliaceum). Alexandrium minutum merupakan salah satu spesies beracun yang mendominasi di semua lokasi penelitian. Distribusi kelimpahan kista dinoflagellata berkorelasi positif terhadap fraksi sedimen, semakin halus butiran sedimen maka semakin tinggi kelimpahan kista dinoflagellata. Keanekaragaman kista dinoflagellata di tiga muara sungai bagian selatan Perairan Sulawesi Selatan tergolong rendah diduga akibat rendahnya konsentrasi nutrient di lokasi penelitian.

Keywords : Kista dinoflagellata, distribusi, keanekaragaman, morfologi, genetika, muara sungai, Perairan Sulawesi Selatan