EDUKASI GIZI BERBASIS TEORI KOGNITIF SOSIAL TERHADAP ASUPAN BESI PADA REMAJA PUTRI ANEMIA DI KEC. BASSESANGTEMPE UTARA, KABUPATEN LUWU, SULAWESI SELATAN = NUTRITIONAL EDUCATION INTERVENTION BASED ON SOCIAL COGNITIVE THEORY ON IRON INTAKE IN ANEMIA ADOLECENT GIRLS IN BASSESANGTEMPE DISTRICT, LUWU REGENCY, SOUTH SULAWESI

Perilaku pola makan yang tidak sehat pada remaja putri beresiko tinggi mengalami anemia, teori kognitif sosial (SCT) merupakan salah satu prinsip dalam mengubahan perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek edukasi gizi berbasis teori kognitif sosial terhadap asupan besi pada remaja putri anemia usia sekolah di Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi.

Jenis penelitan quasy experiment dengan pre-posttest with control group design. Intervensi diberikan menggunakan modul sebanyak 12 kali pertemuan dan diskusi bersama orangtua, kelompok kontrol diberikan leaflet sebanyak 12 kali selama 3 bulan, total responden 62 orang, 31 orang kelompok intervensi dan 31 orang kelompok kontrol. Data dianalisis menggunakan aplikasi SPSS dengan uji Paired T-Test atau Wilcoxon dan uji Independen T-Test atau Mann Whitney.

Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan efikasi diri (p=0,000), motivasi (p=0,000), pengetahuan (p=0,000) dan asupan besi (p=0,000) setelah diberikan edukasi gizi berbasis teori kognitif sosial pada kelompok intervensi, dan pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan signifikan terhadap efikasi (p=0,546), motivasi (p=0,915), pengetahuan (p=0,527), asupan besi (p=0,090) pada kelompok kontrol. Ada perubahan efikasi diri (p=0,000), motivasi (p=0,000), pengetahuan (p=0,000) dan asupan besi (p=0,000) antar kelompok setelah diberikan edukasi gizi berbasis teori kognitif sosial. Kesimpulan pada penelitian ini adalah edukasi Gizi berbasis teori kognitif sosial memberikan efek positif pada perubahan efikasi diri, motivasi, pengetahuan dan asupan zat besi pada remaja anemia. Diharapkan edukasi gizi remaja dipertahankan dan mendapat dukungan dari lingkungan/orangtua.

Keywords : Edukasi gizi, teori kognitif sosial, asupan besi, remaja putri.