STUDI EKSPERIMENTAL PERILAKU MEKANIK PAVING BLOCK BERBAHAN OFF-SPEK ABU ENDAPAN DAN ABU TEBANG

ABSTRAK
Untuk mengantisipasi ke butuhan energi yang semakin meningkat pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2017 yang mengandung Rencana Umum Energi Nasional yang di terapkan pada tahun 2017-2025. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah merencanakan untuk mengembangkan energi listrik sebesar 135,5 GW dimana 30% dari energi tersebut akan dihasilkan dari pembakaran batubara. Dalam beberapa dekate terakhir kebutuhan energi listrik di Indonesia sangat banyak disuplai oleh pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang sumber bahan bakar utamanya adalah batubara yang telah mengalami pembakaran.
Paving block adalah bahan konstruksi yang terutama digunakan di jalan, jalan masuk, trotoar, garasi, dan tempat parkir. Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-0691-1996 mendefinisikan paving block sebagai bahan komposit yang terbuat dari bahan Portland. semen atau bahan perekat hidrolik semacam air dan agregat halus .
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kuat tekan,
menganalisis berat volume paving block, menganalisis kuat lentur dan menganalisis pengujian kecepatan denyut ultrasonik pada paving block menggunakan Fly Ash dan Bottom Ash sebagai pengganti semen dan batu. Abu. Lokasi penelitian dilaksanakan di Laboratorium Struktur dan Material Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin PT. Citra Permai Makassar dan Laboratorium PT. Bosowa dengan masa penelitian selama 4 bulan dimulai dari bulan Desember 2021 sampai dengan Maret 2022. Berat volume pada paving block umur 28 hari dan 90 hari mengalami penurunan dari masing-masing variasi.
Berdasarkan hasil penelitian Pemeriksaan berat volume berbentuk kubus dimana pada variasi control terjadi penurunan sebesar nilai berat volume sebesar 7,61 %, pada variasi 100% Bottom Ash I terjadi penurunan sebesar 5,93 %, pada variasi 30% Fly ash : 100% Bottom Ash I terjadi penurunan sebesar 3,68 %, dan pada variasi 100% Bottom Ash II terjadi penurunan sebesar 13,32 % . pada variasi 30% Fly ash : 100% Bottom Ash I didapati kecepatan rata-ratanya sebesar 3,30 km/s dan pada variasi 100% Bottom Ash II didapati kecepatan rata-ratanya sebesar 2,93 km/s. penyusunnya lebih kuat sehingga menghasilkan nilai kuat tekan yang tinggi pada variasi 100% Bottom Ash I. Peningkatan nilai kuat tekan terbesar terdapat pada variasi control dengan sebesar 18,64%. Peningkatan nilai kuat lentur terbesar terdapat pada variasi 30% fly ash : 100% Bottom Ash I dengan sebesar 38,64% .