EVALUASI NILAI KUAT TEKAN BEBAS TANAH EKSPANSIF TERSTABILISASI BACILLUS SUBTILLIS

Tanah lempung ekspansif adalah tanah yang mempunyai potensi
kembang susut yang tinggi dan mempunyai daya dukung yang baik pada kondisi tidak jenuh air tetapi jelek pada kondisi jenuh air. Indonesia sebagai negara tropis memiliki dua musim yaitu musim hujan dan kemarau, kondisi ini berdampak terhadap tanah lempung ekspansif, dimana pada musim
kemarau tanah akan mengalami penyusutan dan retakan akibat
berkurangnya air, sedangkan pada saat musim hujan tanah akan
mengalami pengembangan akibat bertambahnya kadar air pada tanah.
Permasalahan pada tanah dapat diatasi dengan melakukan stabilisasi baik menggunakan bahan kimia ataupun dengan bahan alami yang lebih ramah lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Bio Grouting atau Microbially Induced Calcite Precipitation (MICP) dengan menggunakan bakteri Bacillus subtilis terhadap perubahan sifat mekanis tanah ekspansif. Metode stabilisasi dengan MICP lebih ramah lingkungan karena memanfaatkan jalur metabolisme bakteri untuk membentuk kalsit.
Pengujian Unconfined Compression Test dipilih sebagai metode
untuk menguji nilai kuat tekan bebas tanah yang telah distabilisasi pada penelitian ini. Stabilisasi tanah ekspansif dilakukan dengan variasi penambahan larutan bakteri mulai dari 3%, 4.5%, dan 6% terhadap berat
sampel, dimana kultur bakteri yang digunakan adalah kultur 3 hari dan 6 hari. Sampel dibentuk dengan menggunakan mould berbentuk silinder dengan ukuran h = 2D. Sampel yang telah dibuat dengan variasi campuran bakteri yang telah ditentukan kemudian diperam selama 3 hari, 7 hari, 14 hari, dan 28 hari kemudian diuji dengan metode Unconfined Compression
Test.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa metode MICP
dengan menggunakan bakteri Bacillus subtilis dapat meningkatkan nilai kuat tekan bebas tanah ekspansif. Dimana nilai kuat tekan bebas optimum didapatkan pada sampel tanah dengan penambahan 4.5% larutan bakteri kultur 6 hari dengan masa pemeraman 28 hari sebesar 16.46 kg/cm2 atau
51 kali lipat lebih tinggi dari nilai kuat tekan bebas tanah tanpa stabilisasi.