ANALISIS PANJANG ANTRIAN AKIBAT HAMBATAN SAMPING DENGAN METODE GELOMBANG KEJUT

Pertumbuhan lalu lintas di masa yang akan datang tentu akan memerlukan perencanaan dan pengendalian arus lalu lintas pada jaringan jalan sehingga diharapkan mampu melayani arus lalu lintas yang lewat. Salah satu kendala lalu lintas yang terdapat pada ruas jalan adalah penyempitan jalan (bottleneck) yang diakibatkan oleh hambatan samping. Penyempitan jalan adalah suatu bagian jalan dengan kondisi kapasitas lalu lintas sesudahnya lebih kecil dari bagian masuk (sebelumnya). Penyempitan ruas jalan akan menimbulkan hambatan dalam lalulintas, akan tetapi pengaruh penyempitan jalan tidak berarti sama sekali apabila arus lalu-lintas (demand) lebih kecil dari pada daya tampung atau kapasitas jalan (supply) pada daerah penyempitan sehingga arus lalu lintas dapat terlewatkan dengan mudah tanpa ada hambatan.
Di dalam menentukan hubungan karakteristik lalu lintas pada penyempitan jalan digunakan tiga metode pendekatan yaitu linier Greenshield, Greenberg, Underwood. Pada kondisi arus lalu lintas dengan kecepatan yang bervariasi, ketiga model tersebut menghasilkan nilai yang cukup baik, akan tetapi pada pengujian statistik terlihat bahwa model Underwood memenuhi kriteria yang lebih baik diantara kedua model lainnya.
Dari hasil perhitungan dengan metode Underwood diperoleh arus lalu lintas maksimum (qc), kecepatan arus bebas (Uf) kerapatan maksimum (kj) nilai gelombang kejut (ω) serta panjang antrian (L) dari masing-masing arah dan periode waktu, yaitu (a) untuk segmen 1 Periode Pagi: Qmaks 2795.44 smp/jam, Gelombang Kejut: -0.95 km/jam, dan Panjang antrian -0.30 km, Periode Siang: Qmaks 3432.14 smp/jam, Gelombang Kejut: 2.56 km/jam, dan Panjang antrian 0.55 km, Periode Sore: Qmaks 2527.35 smp/jam, Gelombang Kejut: 0.20 km/jam, Panjang Antrian 0.15 km (b) Segmen 2 Periode Pagi: Qmaks 2863.20 smp/jam, Gelombang Kejut: 4.05 km/jam, dan Panjang Antrian 1.69 km. Periode Siang: Qmaks 2764.05 smp/jam, Gelombang Kejut: 7.46 km/jam, dan Panjang Antrian 0.07 km. Periode Sore: Qmaks 2811.04 smp/jam, Gelombang Kejut: 0.68 km/jam, dan Panjang Antrian 0.16 km. (c) Segmen 3 Periode Pagi: Qmaks 3122.92 smp/jam, Gelombang Kejut: -0.36 km/jam, dan Panjang Antrian -0.21 km Periode Siang: Qmaks 2550.06 smp/jam, Gelombang Kejut: 1.24 km/jam, dan Panjang Antrian 0.22 km Periode Sore: Qmaks 2986.29 smp/jam, Gelombang Kejut: 3.54 km/jam, dan Panjang Antrian 2.13 km. (d) Segmen 4 Periode Pagi: Qmaks 4349.70 smp/jam, Gelombang Kejut: 2.61 km/jam, dan Panjang Antrian 1.35 km. Periode Siang: Qmaks 4203.03 smp/jam, Gelombang Kejut: 1.38 km/jam, dan Panjang Antrian 0.59 km. Periode Sore: Qmaks 3146.56 smp/jam, Gelombang Kejut: 2.54 km/jam, dan Panjang Antrian 0.03 km. (e) Segmen 5 Periode Pagi: Qmaks 4451.15 smp/jam, Gelombang Kejut: 2.57 km/jam, dan Panjang Antrian 0.92 km Periode Siang: Qmaks 4534.32 smp/jam, Gelombang Kejut: 4.15 km/jam, dan Panjang Antrian 2.59 km Periode Sore: Qmaks 5330.78 smp/jam, Gelombang Kejut: 3.80 km/jam, dan Panjang Antrian -0.84 km. (f) Segmen 6 Periode Pagi: Qmaks 4427.58 smp/jam, Gelombang Kejut -2.22 km/jam, dan Panjang Antrian -1.12 km Periode Siang: Qmaks 3203.98 smp/jam, Gelombang Kejut: 3.19 km/jam, dan Panjang Antrian 0.22 km Periode Sore: Qmaks 5509.47 smp/jam, Gelombang Kejut: 2.53 km/jam, dan Panjang Antrian -0.18 km.