Pengaruh Kedalaman Terhadap Gaya Tarik Angkur Lipat Pada Tanah Lunak

Tanah lunak merupakan salah satu jenis tanah yang umum ditemukan di Indonesia, namun dalam konstruksi, tanah tipe ini seringkali menjadi permasalahan yaitu terhadap stabilitas tanah pada proses pembuatan struktur bangunan. Dalam upaya mengetahui stabilitas tanah atau lereng, digunakan angkur sebagai media ukur. Beberapa struktur telah menggunakan angkur dan telah dikembangkan guna berbagai keperluan seperti pada perkuatan lereng, dinding penahan tanah (turap), stabilitas terowongan, dan sebagainya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kedalaman angkur tanah tipe lipat (folding type) terhadap gaya tarik serta menganalisa perbandingan gaya tarik hasil pengujian eksperimental laboratorium dengan pengujian skala penuh lapangan. Metode Penelitian ini dilakukan dengan uji gaya tarik angkur tipe lipat skala Laboratorium dengan kedalaman 30cm, 60cm dan 90cm dan uji skala lapangan menggunakan angkur tipe lipat dengan kedalaman 100cm, 200cm dan 300cm. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan di laboratorium maupun lapangan dapat disimpulkan bahwa angkur model tipe lipat tidak perlu didesain terlalu dalam karena angkur tersebut mempunyai suatu batasan kritis dimana meskipun kedalaman ditambah tidak lagi menambah gaya tarik maksimum yang lebih besar. Selain itu, Perbandingan gaya tarik hasil pengujian eksperimental laboratorium dengan pengujian skala penuh lapangan menghasilkan kesamaan sifat hasil uji tarik maksimum