PERAN FORENSIK DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PEMERKOSAAN TERHADAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA

LUCKY DIWANGKARA HAERUNY (B011181546), “Peran Forensik Dalam Mengungkap Tindak Pidana Pemerkosaan Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa” Dibawah Bimbingan Slamet Sampurno Soewondo selaku Pembimbing Utama dan Syarif Saddam Rivanie Parawansa selaku Pembimbing Pendamping.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mekanisme penerapan forensik dalam tindak pidana pemerkosaan terhadap orang dengan gangguan jiwa, peranan forensik dalam pembuktian tindak pidana pemerkosaan terhadap orang dengan gangguan jiwa.
Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian empiris dengan melakukan studi lapangan berupa wawancara dan pengamatan langsung mengenai peran dan penerapan forensik. Bahan
hukum yang digunakan merupakan bahan hukum primer berupa peraturan perundang-undangan, bahan hukum sekunder (Buku dan jurnal hukum serta forensik, SOP penerapan forensik, dan instruksi kerja atau pedoman
mekanisme penerapan forensik lainnya) yang kemudian dianalisis dan dikaji serta dibandingkan dengan penerapan pada studi lapangan yang dilakukan oleh penulis yang kemudian menghasilkan analisis mendalam
mengenai peran dan penerapan ilmu forensik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1)Mekanisme penerapan forensik dalam mengungkap tindak pidana pemerkosaan terhadap ODGJ sangatlah penting adapun mekanisme yang digunakan dalam penerapan
forensik yaitu penanganan barang bukti pada proses olah TKP, penanangan barang bukti pada tubuh korban melalui Visum Et Repertum, dan mekanisme pengujian barang bukti berupa Sperma/Air Mani, Saliva/Air liur, Darah, dan kelenjar tubuh lainnya. 2)Pada pembuktian tindak pidana forensik berperan untuk menghadirkan alat bukti berupa surat hasil pengujian Visum Et Repertum, surat hasil pengujian barang bukti berupa darah, sperma, saliva/air liur, dan kelenjar tubuh lainnya, serta memberikan keterangan ahli dan berperan dalam pemeriksaan kejiwaan untuk mengukur kemampuan bertanggungjawab pelaku pemerkosaan.