Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Penderita Gangguan Mental Dalam Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika Jenis Tetrahydrocannabinol (Studi Putusan No.68/Pid.Sus/2021/PN.Srg)

GALUR MAYAN PRATAMA (B011191372) dengan judul
Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Penderita Gangguan Mental Dalam Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika Jenis Tetrahydrocannabinol (Studi Putusan No.68/Pid.Sus/2021/Pn.Srg). Di bawah bimbingan Andi Muhammad Sofyan sebagai Pembimbing Utama dan Syarif Saddam Rivanie sebagai Pembimbing Pendamping.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pertanggungjawaban pidana terhadap penderita gangguan mental dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika jenis tetrahydrocannabinol dan menganalisis penerapan hukum pidana terhadap penyalahgunaan Tetrahydrocannabinol dalam Putusan No.68/Pid.Sus/2021/PN.Srg.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan kasus. Menggunakan data sekunder berupa bahan hukum primer dan sekunder. Selanjutnya, semua bahan yang telah diperoleh dianalisis secara preskriptif.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa: 1) Pertanggungjawaban pidana penderita gangguan mental dan perilaku akibat kanabinoida masih dapat dipertanggungjawabkan pidananya, karena gangguan jiwa yang dimiliki masih belum termasuk ke dalam tingkatan gangguan jiwa berat. 2) Penerapan hukum pidana pada kasus dalam Putusan No.68/Pid.Sus/2021/PN.Srg kurang tepat, hakim keliru dalam memutuskan menerapkan Pasal 114 ayat (1) Undang-undang Narkotika, yang seharusnya di terapkan oleh hakim ialah Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-undang Narkotika dan juga hakim harus memberikan rehabilitasi karena terdakwa merupakan penyalahguna.