Hubungan Aktivitas Wisatawan dan Kegiatan Pemanduan, Terhadap Kerusakan Karang pada Lokasi Snorkeling di Taman Nasional Karimunjawa, Jawa Tengah = The relationship between tourist and guiding activities, to coral damage at snorkeling sites in Karimunjawa National Park, Central Java

Kunjungan wisatawan di Taman Nasional Karimunjawa cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Kegiatan wisata didominasi oleh snorkeling yang berkontribusi terhadap kerusakan karang. Penelitian ini bertujuan mengetahui tutupan dasar dan kondisi terumbu karang, menganalisis dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas wisata snorkeling, menganalisis keterkaitan antara aktivitas wisatawan dan kehadiran pemandu terhadap kondisi terumbu karang di lokasi snorkeling Taman Nasional Karimunjawa. Pengambilan data dilakukan menggunakan metode Point Intercept Transect untuk menilai tutupan dan kondisi terumbu karang. Identifikasi kerusakan karang akibat aktivitas wisata menggunakan metode transek kuadran. Perilaku pemandu, wisatawan, dan kerusakan karang yang ditimbulkan selama kegiatan wisata berlangsung diamati secara langsung. Enam lokasi snorkeling yaitu Pantai Annora, Pulau Kecil, Tanjung Gelam, Gosong Cemara Kecil, Menjangan Besar, dan Menjangan Kecil menunjukkan persentase tutupan karang hidup yang berkisar 69% sampai 78,67% termasuk kategori baik sampai sangat baik. Persentase kerusakan karang yang diduga akibat aktivitas wisata relatif rendah berkisar 0,01% sampai 7,5%. Sebanyak 104 wisatawan dan 17 pemandu menjadi subjek pengamatan. 146 kontak fisik diidentifikasi selama penelitian. Hanya 35 kontak fisik menimbulkan kerusakan karang dengan total 198 koloni kerusakan. Pemandu dan wisatawan menimbulkan kerusakan karang seperti patah, lecet, dan mengeluarkan lendir akibat perilaku hand touch, sit, stand, dan fins kick. Kerusakan tertinggi terjadi di Menjangan kecil kemudian Menjangan Besar. Chi-square pemandu dan kerusakan karang, pemandu dan wisatawan tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara perilaku dan kerusakan. Sementara itu, wisatawan dan kerusakan karang menunjukkan adanya hubungan nyata antara perilaku dengan kerusakan yang terjadi. Wisatawan kategori buruk cenderung melakukan kerusakan karang yang lebih tinggi.

Keywords : terumbu karang, pemandu, wisatawan, snorkeling, Karimunjawa