REDESAIN STADION LAKIDENDE KENDARI DENGAN METODE GENERATIVE ALGORITHM = REDESIGN OF KENDARI’S LAKIDENDE STADIUM WITH GENERATIVE ALGORITHM METHOD

Perkembangan arsitektur hingga kini semakin pesat dengan karya yang dihasilkan semakin berkembang dan semakin variatif. Sehingga tak bisa dipungkiri perkembangan arsitektur akan sangat bergantung dengan perkembangan teknologi. Dalam historisnya, Stadion Lakidende merupakan stadion terbesar di Kota Kendari namun seiring berjalannya waktu berbagai permasalahan timbul. Sampai saat ini, Kota Kendari kehilanganan rumah untuk para pecinta sepak bolanya. Oleh karena itu, lahirlah perancangan ini dengan meredesain Stadion Lakidende menggunakan metode generative algorithm.

Tujuan perancangan ini yakni, merancang kembali Stadion Lakidende dengan pendekatan bentuk Jambu Mete menggunakan metode generative algorithm yang nantinya dapat dijadikan sebagai acuan dalam perancangan fisik. Dalam perancangan metode generative algorithm tak terlepas dari Desain parametrik. Desain Parametrik adalah proses berdasarkan pada pemikiran algoritmik yang memungkinkan ekspresi parameter dan aturan itu, bersama-sama, mendefinisikan, encode dan memperjelas hubungan antara desain maksud dan respon desai.

Metode generative algorithm ini lahir sebagai cara baru dalam mentransformasi elemen-elemen tunggal menjadi sebuah geometri yang tidak dapat dilakukan dengan cara konvensional. Seorang ahli matematika dan astronomi, Galileo Galilei (1564-1642) menyatakan “Mathematics is the language with which God created the universe”. Dengan mempelajari bahasa matematika yang ada di alam, manusia mulai menciptakan dunia buatannya sendiri. Oleh karena itu, metode Generative Algorithm lahir sebagai bahasa Tuhan dalam merepresentasikan ciptaannya melalui ilmu arsitektur.

Metode Generative Algoritma mampu menjawab tantangan zaman yang semakin berkembang dengan kemampuan komputasi teknologi yang disinkronkan dengan cara kerja berfikir manusia sehingga mampu menciptakan karya yang luar biasa dengan efektif. Proses desain yang terstruktur dari tahap pendefinisian algoritma konseptual dari bentuk dasar Jambu mete yang kemudian dikonversi menjadi Algoritma, Visualisasi hingga tahap fiksasi paremeter yang berakhir dengan bentuk ekplorasi jambu mete yang digunakan dalam perancangan ini.

Keywords : Stadion Lakidende, Jambu Mete, Generative Algorithm