ARAHAN MITIGASI DAERAH RAWAN LONGSOR DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI JENELATA, DAERAH ALIRAN SUNGAI JENEBERANG

Longsor dan banjir yang terjadi pada 24 Januari 2019 menjadi kejadian longsor terbesar sepanjang sejarah di Sub DAS Jenelata. Kajian ini bertujuan untuk membuat arahan prioritas mitigasi dengan menganalisis karakteristik Landscape-Lifescape di sekitar daerah rawan longsor di Sub DAS Jenelata, DAS Jeneberang. Setelah mengetahui karakteristik Landscape-Lifescape, dilakukan analisis Spasial-AHP untuk menilai program mana yang sesuai untuk diterapkan di Sub DAS Jenelata, DAS Jeneberang. Berdasarkan hasil analisis Spasial-AHP diperoleh bahwa sistem agroforestri merupakan arahan mitigasi yang dapat dilakukan di hampir semua desa di Sub DAS Jenelata dengan luas 9788 hektar atau 42% dari total luas kawasan Sub DAS Jenelata. Adapun pola yang dapat diterapkan adalah trees along border atau pola pagar dan pada lokasi dengan tingkat kemiringan lereng yang tinggi dapat dilaksanakan pola alley cropping atau pola tanaman lorong. Selain agroforestri, dapat pula dilakukan pembuatan bangunan sipil dan teknis seluas 382 hektar (2%) dan perlindungan seluas 886 hektar atau 4% dari total luas Sub DAS Jenelata. Selain itu, dapat dilakukan penggabungan antara masing-masing arahan mitigasi seluas 2444 hektar atau 11% dari total luas Sub DAS Jenelata yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan lahan, dan sisanya 9424 hektar (41%) dipertahankan.