STUDI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DI DESA MATANO

Desa Matano yang berada di dekat wilayah konservasi yaitu Taman Wisata Alam Danau Matano dan Cagar Alam Faruhumpenai melatar belakangi penelitian ini untuk mengkaji kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di Desa Matano dari perspektif bagaimana masyarakat mampu memenuhi penghidupan mereka yang kemudian dijelaskan lebih detail melalui teori lima modal utama. Penelitian dilakukan di Desa Matano, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan pada Juni-Agustus 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode purposive sampling. Data yang dikumpulkan berupa data primer yang diperoleh melalui wawancara kepada masyarakat dan data sekunder diperoleh melalui literatur-literatur yang berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskripsi kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan konsep livelihood Assets, mendeskripsikan empat aset yang dimanfaatkan oleh masyarakat yang berada di Desa Matano, dan aset finansial dihitung dengan menggunakan rumus pendapatan, pengeluaran dan saving (tabungan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal alam utama masyarakat adalah hutan sebagai tempat berkebun dan mencari hasil hutan bukan kayu. Modal manusia masyarakat adalah keahlian membuat kerajinan tangan anyaman dari pandan hutan dan enau. Masyarakat memperoleh modal ekonomi mereka dari mata pencaharian utamanya yaitu petani merica, pendapatan sampingan diperoleh dari penjualan hasil anyaman. Dalam pemasaran hasil kebun ataupun kerajinan, masyarakat memanfaatkan jaringan, kepercayaan dan kelompok sebagai modal sosial mereka. Meskipun begitu, masyarakat memiliki modal fisik yang kurang terutama di insrastruktur jalan dan listrik penerangan jalan.