Ikbal, Ikbal (2023) Formulasi dan Karakterisasi Gel Mata In Situ Termosensitif dari Mikropartikel Siprofloksasin Menggunakan Polimer Pluronik = Formulation and Characterization of Thermosensitive In Situ Eye Gel Ciprofloxacin Microparticles Using Pluronic Polymers. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
N012201007_tesis_16-03-2023 cover1.jpg
Download (247kB) | Preview
N012201007_tesis_16-03-2023 bab 1-2.pdf
Download (701kB)
N012201007_tesis_16-03-2023 DP.pdf
Download (607kB)
N012201007_tesis_16-03-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 27 April 2025.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Infeksi keratitis merupakan penyakit mata yang disebabkan oleh virus, jamur, parasit dan bakteri. Keratitis bakteri disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa, infeksi tersebut dapat diobati dengan antibiotik golongan kuinolon yaitu siprofloksasin. sistem penghantaran obat ke mata dalam bentuk tetes mata memiliki mekanisme kerja secara sistemik. Oleh karena itu, siprofloksasin dibuat dalam sistem penghantaran mikropartikel gel in situ termosensitif yang dapat melepaskan obat pada waktu tertentu dan bagian mata yang hanya terinfeksi bakteri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pluronik terhadap karakteristik fisikokimia dan profil pelepasan mikropartikel siprofloksasin secara in vitro. Metode penelitian dilakukan emulsifikasi penguapan pelarut pada pembuatan mikropartikel siprofloksasin responsif berbasis polimer polikoprolakton (PCL). Konsentrasi PCL divariasikan untuk mendapatkan formula yang optimum. Konsentrasi yang digunakan yaitu formula MP1 (1:1), MP2 (1:2), MP3 (1:3), MP4 (1:4) dan MP5 (1:5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula yang memenuhi persyaratan mikropartikel adalah F4 yang memiliki ukuran mikropartikel 8,76 ± 4,29 µm dengan efisiensi penjerapan 83,14 ± 0,23 %, sehingga formula tersebut dibuat dalam bentuk gel in situ thermosensitive menggunakan kombinasi polimer F127 dan F68 dengan konsentrasi Formula F1 (15:5), F2 (5:15), F3 (16:4) dan F4 (4:16), dari keempat formula diperoleh hasil suhu gelasi berkisar 35-70ºC, pH 4-7,3. Viskositas suhu 4ºC (60-93 cPs), suhu 25 ºC (233-633 cP), dan suhu 37 ºC (9.333,00-26.333,00 cPs). Permeasi secara ex vivo setelah 8 jam diperoleh formula F1 0,45 ± 0,00 mg, F2 0,87 ± 0,00 mg, F3 0,91 ± 0,00 mg, dan F4 0,96 ± 0,01 mg, dengan retensi setelah 8 jam diperoleh F1 3,69 ± 0,32 mg, F2 4,19 ± 0,12 mg, F3 10,02 ± 0,49 mg dan F4 2,25 ± 0,07 mg. Pada pengujian statistik dengan perbandingan polimer menunjukkan nilai yang signifikan (p>0,05) terhadap semua formula. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa formula terbaik adalah formula F3 yang memiliki suhu gelasi yang sesuai dengan suhu fisiologis mata yang berkisar antara 33-37ºC dan mampu mengontrol pelepasan gel in situ dari mikropartikel siprofloksasin setelah 8 jam yang dilakukan secara in vitro.
Keywords : Gel in situ, Mikropartikel, Siprofloksasin
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ciprofloxasine, Microparticles, Gel in situ |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Farmasi > Ilmu Farmasi |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 02 May 2023 02:56 |
Last Modified: | 02 May 2023 02:56 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/26368 |