Rachmat, Dr. Risqah Aulyna (2021) KESESUAIAN SKOR SOFA TERHADAP KADAR ENDOCAN PADA PASIEN SEPSIS DI RS DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
C101214211_tesis Cover1.png
Download (229kB) | Preview
C101214211_tesis I-II.pdf
Download (3MB)
C101214211_tesis DP.pdf
Download (172kB)
C101214211_tesis.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK
Rizqah Aulyna Rachmat: Kesesuaian Skor SOFA terhadap Kadar Endocan pada Pasien Sepsis di Rs Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar (supervised by Sudirman Katu)
Abstrak
Latar Belakang : Sepsis adalah disfungsi organ yang mengancam nyawa dan penyebab kematian utama pada pasien dengan penyakit kritis. Penggunaan biomarker dan sistem skoring adalah upaya untuk membantu penegakan diagnosis serta menilai tingkat keparahan disfungsi multiorgan. C-reaktif protein (CRP), procalcitonin (PCT) dan penanda kini yang juga dilaporkan adalah endocan. Endocan merupakan biomarker untuk disfungsi multiorgan pada sepsis. Sintesis dan pelepasan endocan dipicu oleh sitokin proinflamasi. yang dapat meningkatkan kadar endocan pada sepsis sedangkan Sequential (Sepsis-related) Organ Failure Assessment (SOFA) adalah metode skoring untuk identifikasi disfungsi organ pada sepsis. Skor SOFA ≥2 mengindikasikan adanya disfungsi organ. Endocan dan skor SOFA sama-sama bertujuan untuk menilai disfungsi multiorgan dan dapat menetukan prognosis pada sepsis.
Tujuan : Mengetahui kesesuaian kadar endocan dengan skor SOFA pada pasien sepsis di RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Metode : Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional yang dilakukan pada Desember 2019-Agustus 2020. Populasi dari penelitian ini adalah semua pasien sepsis di RS. DR. Wahidin Sudirohusodo. Data dianalisis secara deskriptif. Kesesuaian kadar endocan dengan skor SOFA pada pasien sepsis menggunakan uji korelasi spearman.
Hasil : Dari total 150 subyek, didapatkan bahwa pasien <60 tahun sebanyak 45 subyek (80,04%), laki – laki sebanyak 34 subyek (60,7%), pasien dengan jumlah komorbid 2 sebanyak 21 subyek (37,5%), rerata kadar endocan adalah 361,9±472,4 dengan tertil endocan 1 (<110,0) sebanyak 19 subyek (33,9%) dan tertil 3 (>232,0) sebanyak 19 subyek (33,9%) sedangkan skor SOFA rerata 5,6±3,7 dengan skor SOFA 0-6 sebanyak 36 subyek (64,3%). Kadar endocan pada sepsis signifikan lebih rendah dibandingkan pada kontrol, yaitu 361,9 (p<0,01). Berdasarkan uji korelasi spearman, didapatkan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara kadar endocan dengan skor SOFA (p<0,05). Pada perempuan, terdapat kesesuaian signifikan yang bersifat negatif antara kadar endocan dengan skor SOFA (p<0,05), pada umur<60 tahun, terdapat kesesuaian signifikan yang bersifat negatif antara kadar endocan dengan skor SOFA (p<0,05), subyek dengan jumlah komorbid 1 terdapat kesesuaian signifikan yang bersifat negatif antara kadar endocan dengan skor SOFA (p<0,05).
Kesimpulan : Terdapat kesesuaian signifikan yang bersifat negatif antara skor SOFA terhadap kadar endocan pada pasien sepsis di RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RC Internal medicine |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit Dalam |
Depositing User: | wahyuni aras |
Date Deposited: | 24 Feb 2021 07:57 |
Last Modified: | 24 Feb 2021 07:57 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/2624 |