Konservasi Arkeologi Mata Lembing Berbahan Besi Pada Koleksi Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan bahan tradisional pada konservasi arkeologi mata lembing koleksi Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan. Bahan tradisional yang digunakan dalam penelitian ini berupa nanas muda dan mengkudu. Konservasi menggunakan bahan tradisional dilakukan agar mengurangi pemakaian bahan kimia sintetik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan perendaman pada sampel mata lembing menggunakan larutan dari nanas muda dan larutan mengkudu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan larutan nanas muda dan mengkudu efektif digunakan untuk menghilangkan korosi pada logam besi mata lembing. Penggunaan larutan nanas muda lebih efektif dibading penggunaan larutan mengkudu. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya pengangkatan korosi pada sampel, kandungan asam yang terdapat pada bahan nanas muda lebih dominan, dan perbedaan waktu dalam perendaman. Larutan nanas muda hanya membutuhkan waktu 3 x 24 jam sedangkan larutan mengkudu membutuhkan waktu 7 x 24 jam untuk mengangkat korosi pada permukaan.