Koloni Kusta Di Majene Tahun 1920-1940

Kajian skripsi yang berjudul Koloni Kusta di Majene 1925-1940
menjelaskan tentang proses pengelolaan koloni di Kampung Baru Majene. Koloni
Kampung Baru ini merupakan sekumpulan masyarakat Majene yang
dikategorikan terinfeksi penyakit lepra (kusta). Metode yang digunakan adalah
metode sejarah. Untuk menganalisis tulisan ini maka konsep tentang proses
pengelolaan menjadi sangat penting, mulai dari identifikasi, perlakuan,
pengobatan hingga relokasi pasien yang dikategorikan terindikasi terjangkit
penyakit lepra.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penanggulangan terhadap
pasien lepra dilakukan oleh rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah Hindia
Belanda di Majene. Akibat sanitasi yang kurang bagus, pada tahun 1925
penanganan pasien lepra yang berjumlah 36 dipindahkan ke lokasi lain yang
bernama Kampung Baru. Sejak saat itulah pengelolaan pasien lepra sebagai
sebuah koloni di Kampung Baru Majene dilakukan secara intensif. Hingga tahun
1940 sistem pengelolaan pasien lepra memiliki persoalan yang sangat kompleks,
baik persoalan pengobatan, perlakuan hingga persoalan kecukupan logistik untuk
masyarakat di koloni. Pada konteks inilah beberapa masyarakat di koloni tersebut
melakukan aksi perampokan di rumah-rumah warga untuk bisa bertahan hidup.