STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PEMASARAN GULA MERAH TEBU (STUDI KASUS PABRIK GULA TEBU DESA LATELLANG, KECAMATAN PATIMPENG, KABUPATEN BONE) = DEVELOPMENT AND MARKETING STRATEGY OF SUGAR SUGAR CANE IN LATELLANG VILLAGE, PATIMPENG DISTRICT, BONE REGENCY

Pertanian memainkan peran penting dalam pembangunan perekonomian Indonesia,
salah satunya pada sektor perkebunan. Tebu merupakan komoditas perkebunan strategis yang akan terus dibutuhkan seiring pertumbuhan manusia. Gula merah tebu merupakan produk olahan tebu yang banyak digunakan dalam bahan campuran makanan pengganti gula pasir. Gula merah tebu memiliki harga yang terjangkau dan rasa yang khas, namun ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pemasaran dan pengembangan usaha ini diantaranya pengrajin gula yang masih dalam tahap industri rumahan hanya mampu membuat kurang lebih 1 ton perhari. Masalah ini disebabkan karena sumber daya yang masih terbatas, teknologi yang kurang memadai, serta pengetahuan tentang produk masih kurang. Selain itu terjadi persaingan ketat di pasaran seperti dengan gula merah aren atau rotan. Untuk itu perlu dilakukan perencanaan strategi dalam pengembangan dan pemasaran gula merah tebu ini. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, adapun metode analisis data menggunakan analisis deskriptif melalui pendekatan Business Model Canvas. Hasil penelitian menunjukkan dalam model bisnis kanvas pada segmen konsumen meliputi anak-anak hingga dewasa untuk konsumen biasa, home industry, kalangan menengah ke atas hingga bawah yang mayoritas penduduk Sulawesi Selatan. Proporsi nilai diantaranya menggunakan bahan alami, tanpa pengawet dan ada bermacam-macam bentuk gula. Pemasaran produk hanya menggunakan saluran langsung belum menggunakan media sosial dan memiliki beberapa mitra dari kalangan petani tebu dan home industry. Aktivitas perusahaan meliputi kegiatan produksi dan pemasaran yang menggunakan sumberdaya finansial, fisik, dan sumberdaya manusia untuk menghasilkan pemasukan dari hasil penjualan gula merah tebu. Terakhir yaitu struktur pembiayaan terdiri dari biaya produksi, biaya investasi, dan biaya pemasaran.

Keywords : gula merah, strategi pengembangan, BMC