ANALISIS PEMASARAN DAGING KEPITING RAJUNGAN (Portunus pelagicus) PADA MASA NEW NORMAL (Studi Kasus Kec. Galesong Utara Kabupaten Takalar)

Citra Dewi Zheka. L041181321. “Analisis Pemasaran Daging Kepiting Rajungan (Portunus pelagicus) Pada Masa New Normal (Studi Kasus Kec. Galesong Utara Kab. Takalar)” dibimbing oleh Sitti Fakhriyyah sebagai pembimbing utama dan M Chasyim Hasani sebagai pembimbing anggota.
Kepiting Rajungan di Indonesia sampai sekarang masih merupakan komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan merupakan komoditas ekspor urutan ketiga dalam arti jumlah setelah udang dan ikan,sehingga banyak masyarakat menjadikan rajungan sebagai unit usaha salah satunya kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar omzet penjualan daging kepiting rajungan (Portunus pelagicus) pada masa new normal serta mengidentifikasi teknik penjualan daging kepiting rajungan (Portunus pelagicus). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2021 – Januari 2022, Lokasi penelitian di unit usaha pengupasan kepiting rajungan di kecamatan Galesong Utara kabupaten Takalar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei yang merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu pengumpulan data. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive yaitu teknik pengumpulan sampel dengan 4 unit usaha pengupasan. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder kemudian dianalisis dengan analisis data deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unit usaha pengupasan kepiting rajungan menggunakan aplikasi Whatsapp, Facebook dan Instagram sebagai media sosial penjualan online daging kepiting rajungan, adapun omzet penjualan unit usaha sebesar Rp 143.284.000 selama dua bulan atau sebesar Rp 71.642.000/bulan atau rata – rata omzet perunit usaha sebesar Rp 17.910.500/bulan. Cara penggunaan aplikasi whatsapp yaitu dengan grup share atau membagikan produk ready dalam grup penjualan daging kepiting rajungan dan untuk media sosial facebook dan instagram yaitu dengan cara membagikan pada postingan atau feed daging kepiting rajungan yang ready, sedangkan untuk penjualan online daging kepiting rajungan dikirim ke perusahaan yang telah bekerja sama dengan unit usaha. Jadi dengan adanya strategi penjualan online menggunakan ketiga media sosial tersebut dapat meningkatkan omzet penjualan.