Sari, Tri Linda (2022) Analisis Tingkat Bahaya Erosi Menggunakan Model SWAT (Soil and Water Assessment Tool) di Sub DAS Tanralili = Erosion Hazard Level Analysis Using the SWAT Model (Soil and Water Assessment Tool) in Tanralili Sub-watershed. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
G011181026_skripsi_02-01-2023 COVER1.jpg
Download (222kB) | Preview
G011181026_skripsi_02-01-2023 BAB 1-2.pdf
Download (748kB)
G011181026_skripsi_02-01-2023 DP.pdf
Download (183kB)
G011181026_skripsi_02-01-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 9 March 2025.
Download (8MB)
Abstract (Abstrak)
TRI LINDA SARI. Analisis Tingkat Bahaya Erosi Menggunakan Model SWAT (Soil and Water Assessment Tool) di Sub DAS Tanralili. Pembimbing: SUMBANGAN BAJA dan ASMITA AHMAD.
Latar Belakang. Masalah utama kerusakan sumberdaya lahan di Daerah Aliran Sungai disebabkan oleh erosi akibat alih fungsi lahan. Erosi terjadi akibat beberapa faktor yaitu curah hujan, topografi, tanah, vegetasi dan manusia. Tujuan. Mengetahui sebaran spasial hidrologic response unit (HRU) dan menganalisis tingkat bahaya erosi dengan metode SWAT (Soil and Water Assesment Tool) di Sub DAS Tanralili Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Metode. Tingkat bahaya erosi di analisis menggunakan model SWAT dengan beberapa tahapan yaitu delineasi batas DAS, analisis HRU (Hydrologic Respon Unit), penggabungan data iklim dan HRU, running SWAT dan kalibrasi serta validasi, analisis tekstur tanah dengan metode hydrometer, analisis C-organik dengan metode walkley and black dan perhitungan permeabilitas tanah dengan metode permeameter. Hasil. Wilayah penelitian memiliki rata-rata curah hujan tahunan sebesar 2.867 mm/tahun. Karakteristik tanah dominan memiliki tekstur tanah liat, C-Organik 0,70-1,98%, permeabilitas 0.06-2.75 cm/jam. Jumlah HRU yang terbentuk sebanyak 44 unit. Tingkat erosi dibagi menjadi lima kelas yaitu sangat ringan 23,06% (6.450,47 ha), ringan 13,09% (3.661,73 ha), sedang 9,34% (2.611,78 ha), berat 11,21% (3.137,39 ha), sangat berat 43,31% (12.116,42 ha). Kalibrasi dan validasi diperoleh nilai R2 sebesar 0.63 dan NSE (Nash Sutcliffe) yaitu 0,64 (memuaskan). Kesimpulan. Kelas tingkat erosi berat-sangat berat mencapai 54,51% dari luas wilayah Sub DAS Tanralili. Hal ini menunjukkan wilayah Sub DAS Tanralili perlu segera diterapkan teknik konservasi untuk keberlanjutan Sub DAS.
Keywords : Erosi, HRU, Sub DAS Tanralili, SWAT
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Erosion, HRU, Tanralili Sub-watershed, SWAT |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 21 Mar 2023 03:09 |
Last Modified: | 21 Mar 2023 03:09 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/25770 |