Redesain Sistem Pencahayaan Buatan pada Museum Kota Makassar

DICKY WAHYUDI. REDESAIN SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN PADA MUSEUM KOTA MAKASSAR (dibimbing oleh Dr. Ir. Nurul Jamala B., MT. Dan Dr. Eng. Hj. Asniawaty, ST., MT.)
Museum Kota Makassar merupakan salah satu bangunan peninggalan kolonial belanda yang dibangun pada tahun 1906 bertempat di Jl. Balaikota No. 11 Kota Makassar. Museum Kota Makassar awalnya merupakan kantor walikota sehingga ini yang mengakibatkan sistem pencahayaan pada museum ini tidak terencana
dengan baik. Maka dari itu perlu diadakan revitalisasi pencahayaan pada museum ini, melalui Redesain Sistem Pencahayaan Buatan pada Museum Kota Makassar diharapkan mampu menghidupkan suasana yang atraktif pada museum sehingga memberikan kesan menarik pada wisatawan yang berkunjung.
Menganalisa sistem pencahayaan pada Ruang Pamer Museum Kota Makassar. Menghasilkan alternatif desain sistem pencahayaan pada Ruang Pamer Museum Kota Makassar yang memenuhi Standar Nasional Indonesia. Menghasilkan desain sistem pencahayaan buatan pada ruang pameran yang bersifat atraktif.
Observasi terhadap objek penelitian dimulai dengan pengamatan langsung terhadap kuantitas pencahayaan pada ruang secara kualitatif. Pengumpulan data fisik bangunan dilakukan dengan metode pengukuran elemen-elemen pembentuk ruangan. Data fisik meliputi data ukuran geometri bangunan, ketinggian plafon, ukuran bukaan jendela serta intensitas pencahayaan pada ruang pamer. Simulasi pencahayaan buatan dengan menggunakan Software Simulasi DIALux Evo bertujuan untuk mengetahui intensitas pencahayaan buatan agar dapat memenuhi standar tingkat pencahayaan ruang pamer.
Untuk mendapatkan pencahayaan yang baik, maka dimelakukan percobaan rekayasa sistem pencahayaan pada objek penelitian. Penelitian ini mencoba memberi rekomendasi dengan mengubah tata letak lampu dan jenis lampu pada Ruang Pamer Museum Kota Makasaar sehingga menghasilkan desain sistem pencahayaan buatan yang memenuhi standar dan bersifat atraktif.