ANALISIS HARGA POKOK USAHATANI KENTANG PADA TINGKAT PETANI DI DAERAH SENTRA PRODUKSI (Studi Kasus Petani Kentang di Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur biaya produksi
dan penerimaan usahatani kentang pada tingkat petani di daerah sentra
produksi dan menganalisis besar harga pokok usahatani kentang pada
tingkat petani di daerah sentra produksi.
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Pattapang, Kecamatan
Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, pada bulan
Desember 2013 hingga Februari 2014. Penelitian ini dilakukan dengan
metode observasi dan wawancara. Penentuan sampel pada penelitian ini
dilakukan dengan cara simple random sampling dengan mengambil 10%
dari jumlah populasi yang ada yaitu sebanyak 30 petani responden.
Analisis data yang digunakan yaitu analisis struktur biaya dan
penerimaan, serta analisis BEP (break even point) harga.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan
oleh petani dalam pengelolaan usahatani kentang sebagian besar adalah
biaya variabel, yakni sebesar Rp. 60.768.532,79. Sedangkan biaya tetap
sebesar Rp. 676.223,97. Sehingga total biaya per hektar yang dikeluarkan
yaitu sebesar Rp. 61.444.756,76. Adapun jumlah produksi kentang per
hektar yaitu 12.292,75 kilogram dengan harga Rp. 6.246,38. Jumlah
penerimaan yang diperoleh petani responden adalah sebasar
Rp. 90.679.710,14 per hektar. Harga pokok kentang di Kelurahan
Pattapang adalah sebesar Rp. 4.998,45 per kg. Adapun keuntungan yang
diperoleh petani dari selisih antara harga jual (Hj) dengan harga pokok
(HP) adalah Rp. 1.247,93 per kilogram.