Uji Klinik Bee Pollen dan Daun Kelor (Moringa Oleifera) sebagai terapi suportif untuk perbaikan fungsi hati dan status nutrisi pasien TB Paru = A CLINICAL TRIAL ON THE USE OF BEE POLLEN AND KELOR LEAVES (Moringa Oleifera) AS SUPPORTIVE THERAPY FOR REPAIRING LIVER FUNCTION AND NUTRITION AMONG TB PATIENTS

MARISSA MATINAHORU. Uji Klinik Bee Pollen dan Daun Kelor (Moringa Oleifera) sebagai Terapi Suportif untuk Perbaikan Fungsi Hati dan Status Nutrisi Pasien TB Paru (dibimbing oleh Peter Kabo dan Yulia Yusrini Djabir).
Pasien tuberkulosis (TB) seringkali menderita gangguan fungsi hati akibat mengkonsumsi regimen obat antituberkulosis (OAT) disertai dengan penurunan bobot badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektifitas bee pollen dan daun kelor (Moringa oleifera) sebagai terapi suportif untuk perbaikan fungsi hati dan status nutrisi pasien tuberkulosis (TB) paru. Penelitian dilakukan dengan desain double-blind randomized control trial, dimana baik penderita TB maupun pemberi obat tidak mengetahui perlakuan yang diberikan. Penderita TB yang mendapatkan pengobatan TB standar merupakan pasien rawat jalan dari Puskesmas di Kota Ambon (Puskesmas Rijali, Puskesmas Air Besar, Puskesmas Waihaong, Puskesmas Air Salobar, Puskesmas Tawiri, Puskesmas Kilang, Puskesmas Nania) dengan kriteria inklusi Penderita TB yang bersedia mengikuti penelitian dari awal hingga selesai, usia ≥18 tahun, sementara menjalani pengobatan terapi OAT pertama kali (minimal 2minggu pemakaian).Uji dilakukan terhadap 72 orang subyek pasien tb paru yang akan dibagi ke dalam 3 kelompok yaitu 32 subyek pada kelompok dengan pemberian bee pollen kapsul 3gram, 18 subyek pada kelompok dengan pemberian ekstrak daun kelor kapsul 1,8g dan 20 subyek pada kelompok kontrol dengan pemberian plasebo. Ketiga kelompok dievaluasi dalam 30 hari kemudian dilakukan pengambilan darah di laboratorium untuk mengukur kadar serum glutamat oksaloasetat transferase (SGOT), serum glutamat piruvat transferase (SGPT), haemoglobin, eritrosit, leukosit, trombosit dan indeks massa tubuh (IMT) sebelum dan sesudah pemberian terapi suportif. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan kadar SGOT dan SGPT, peningkatan konsentrasi Haemoglobin, penurunan jumlah eritrosit dan leukosit, serta peningkatan jumlah trombosit dan IMT yang signifikan (nilai p 0.001, pair T test) sesudah pemberian suplemen baik bee pollen maupun ekstrak daun kelor. Namun, hasil ini tidak berbeda signifikan (nilai p >0,005, uji annova) dengan kelompok kontrol yang diberikan plasebo. Salah satu yang menjadi faktor perancu karena semua penderita TB sebelumnya juga mendapatkan multivitamin sehingga perbedaannya menjadi tidak signifikan setelah perlakuan 30 hari. Disimpulkan bahwa pemberian bee pollen dan ekstrak daun kelor dapat memperbaiki kondisi fungsi hati, hematologi dan IMT penderita TB yang menerima OAT, tetapi hasilnya tidak berbeda signifikan dengan penderita yang tidak diberikan terapi suplemen.

Kata kunci: bee pollen, moringa oleifera, tb paru, fungsi hati, status nutrisi